Di HPN Ke 74 Tahun, Wartawan Ziarah Ke Makam Sultan Suriansyah

Makam Raja dan Ratu Banjar

Bagian Ke 01, Oleh: Maman Wiharja.
(Wartawan BeritaSampit.ci.od).

PADA HARI SABTU 8 Februar 2020, Kota Banjarmasin nampak cerah dan setelah acara pembukaan Hari Pres Nasional (HPN) Ke 74 tahun 2020 oleh Presiden Jokowidodo (Jokowi),para wartawan seluruh Indonesia pun bubar,ada yang ke Pameran HPN ada pula yang keliling Kota Banjarmasin,untuk mencicipi khas kulinernya seperti ‘Soto Banjar’. Dan banyak pula wartawan termasuk beritasampit yang ziarah ke Makam Sultan Suriansyah di Jalan Kuin Utara RT 04 Kelurahan Kuin Utara Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin.

“Sultan Suriansyah Raja Kerajaan Banjar pertama yang memeluk Agama Islam,waktu kecil namanya Raden Samudera setelah diangkat jadi Raja namanya menjadi Pangeran Samudera.Dan setelah memeluk Agama Islam namanya Sulta Suriansyah,” kata Panjianur penjaga Makam saat berbincang panjang dengan beritasampit.co.od Sabtu (8/2/2020).

BACA JUGA:   Polsek KPM Kawal Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang di Pelabuhan Sampit

Di kompleks pemakaman Sultan Suriansyah,lanjut Panjianur juga terdapat makam Ratu Intan Sari atau putri Galuh Ibu kandung Sultan Suriansyah.Ketika Raden Samudera berusia 7 tahun,ia ditinggalkan ayahnya Raden Manteri Jaya entah kemana (menghilang). Maka Raden Samudera tinggalah bersama Ibunya.

Pada masa itu,maha raja Sukarama Raja Negara Daha berwasiat kepada Raden Samudera,sebagai pengganti ayah kandungnya.Namun keselamatan diri Raden Samudera menjadi terancam, karena kedua pamannya Pangeran Mangku Bumi dan Pangeran Tumenggung tidak mau menerima wasiat Raja Negara Daha.

Karena Raden Samudera tidak didukung oleh dua pengeran,Ratu Intan Sari Ibu kandung Raden Samudera jadi khawatir. Akhirnya berkat bantuan Arya Taranggana Raden Samudera dilarikan ke Banjar Masih dan dipelihara oleh Patih Masih dan Patih Kuin.

BACA JUGA:   Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran

Setelah Raden Samudera berusia 14 tahun,diangkatlah menjadi Raja Kerajaan Banjar Masih,yang sekarang disebut Banjarmasin. Dan Ratu Intan Sari Ibu kadung Raden Samudera wafat pada awal abad ke 16.

Dekat makam Sultan Suriansyah,juga ada makam Sultan Rahmatullah putra Sultan Suriansyah,yang merupakan Raja Banjar ke 2,yang bergelar Susuhunan Batu Putih,dimasa kerjaannya pada tahun 1550-1570.

Di kompleks pemakaman ini,juga ada ada makam Sultan Hidayattullah Raja Banjar ke 3, yang merupakan cucu Sultan Suriansyah yang bergelar Susuhunan Batu Irang,masa kerajaannya berkuasa pada tahun 1570-1595. Beliau senang memperdalam Syiar Islam dan membangun Masjid serta Surau,hingga ajaran agama Islam berkembang pesat sampai kepelosok perkampungan. (Bersambung).