Sekilas Sejarah Berdirinya Kota Banjarmasin, Ternyata Diawali Dengan Peperangan Antar Keluarga

Berita Sampit
Raja Kalimantan pertama yang memeluk Agama Islam

Bagian Ke 05 Oleh : Maman Wiharja

YANG NAMANYA KEKUASAAN, sejak ‘Tempo Doeloe ‘ dijaman kerajaan selalu menjadi rebutan baik dengan orang lain maupun dengan keluarga. Dan biasanya setelah perang merebut kekuasaan di Nusantara-Indonesia  ujung-ujungnya sering membuahkan ‘hasil’ sebagai penentu sejarah.

Seperti halnya saat berdirinya  sejarah Kota Banjarmasin, ternyata banyak diawali dengan peperangan antara keluarga. Dan tersebutlah sejarah Kota Banjarmasin di tahun 1462-1517.

Waktu itu Kerajaan Negara Daha dipimpin oleh Maharaja Sukarama yang bewasiat,bahwa yang akan menggantikannya kelak sebagai raja adalah sang cucu bernama Raden Samudera.

Wasiat tersebut ternyata memicu benih-benih perpecahan di Kerajaan Daha.karena salah satu dari ke 4 anak laki-laki Maharaja Sukarama,yakni Pangeran Tumengung yang didukung adiknya Pangeran Bagalung berambisi untuk menduduki, singga sana kerajaan.

Sedangkan saudaranya yang lain Pangeran Jayadewa saat itu sudah wafat. Sehingga untuk memperebutkan tahta tertinggi kerajaan Daha, tak urung membuat keselamatan Pangeran Samudera terancam.

BACA JUGA:   Tim Eddy Raya Serahkan Berkas Pendaftaran Bacalon Bupati Barsel ke Partai Demokrat dan Perindo

Tersingkirnya Raden Samudera dari Kerajaan Daha, ternyata tidak menyebabkan Pangeran Tumenggung tenang duduk disinggasana sebaai Raja Daha tahun 1519. Raden Samudera yang beranjak dewasa,mengasingkan diri dari kerajaan dan hidup mandiri sebagai nelayan, serta santun, ramah, dan cerdas sehingga banyak disenangi masyarakat.

Nama Raden Samudera yang cerdas dan ramah serta penuh santun dalam bergaul, akhirnya sampailah ketelinga Patih Masih pimpinan masyarakat Kuin, kemudian Patih Masih menyuruh anak buahnya memanggil Raden Samudera untuk datang ke kediamannya.

Patih Masih setelah bertemu dengan seorang pemuda nelayan yang gagah perkasa itu, beliau bisa menerawang bahwa pemuda tersebut adalah cucunya Maharaja Sukarama yang dipersiapkan menjadi Raja Daha.

BACA JUGA:   Kecelakaan Maut di Desa Bipak Kali, Dua Pengendara Motor Tewas

Akhirnya pemuda nelayan yang gagah itu, oleh Patih Masih diangkat sebagai Raja Tandingan di Bandarmasih dengan gelar Pangeran Samudera. Sehingga terdengar oleh Pangeran Tumenggung, kemudian Pangeran Tumenggung mengerahkan pasukannya sampai ke Muara Bahan, akhirnya terjadilah peperangan, yang dimenangkan oleh pasukan Pangeran Samudera.

Namun sebelum pasukan Tumenggung menyingkir keperbatasan Negara Dipa.Pangeran Tumenggung mengajak duel adu ketangguhan kepada Raden Samudera. Tapi Pangeran Samudera menolak dengan halus,dan berkata bahwa Pangeran Tumenggung adalah pamanya sendiri.

Mendengar itu Pangeran Tumenggung sebagai Raja Daha,tiba-tiba hatinya luluh kemudian Pangeran Samudera dipeluknya oleh Pangeran Tumenggung sambil meneteskan air mata.

Nah saat diangkatnya Pangeran Samudera sebagai Raja Pertama Kerajaan Banjar pada tanggal 24 September 1526,sampai sekarang tanggal 24 September telah ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Banjarmasin. (Bersambung).