TAMIANG LAYANG – Proses pelepasan Kapolres Bartim dari AKBP Zulham Effendy SIK MH ke AKBP Hafidz Susilo Herlambang SIK berlangsung dengan menggunakan adat Dayak Maanyan Wadian Bawoe, Kamis, (13/2)
Zulham yang akan meninggalkan Barito Timur menyampaikan, prosesi adat Dayak Maanyan Wadian Bawoe tersebut dimaksudkan agar dalam pelaksanaan pelepasan dan penerimaan pejabat Kapolres Bartim yang baru dapat doa dan restu adat istiadat suku Dayak dari seluruh warga, suku masyarakat Bartim sehingga pelaksanaan tugas di lembaga Kepolisian berjalan lebih baik ke depan.
“Saya sampaikan pesan dan saran kepada pejabat Kapolres Bartim yang baru ini bahwa, tugas yang sudah dijalankan juga tidak mudah di Bartim tetapi harus tetap berdasarkan institusi sebagai Kepolisian Republik Indonesia dan jangan sekali-kali pro kepada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kondisi” Kata Zulham.
Selama menabat, Zulham mengatakan banyak yang sudah dilakukan baik berbentuk program dan kegiatan, karena itu dia berharap dapat di lanjutkan Kapolres yang baru dengan sebaik-baiknya.
Sementara Kapolres Bartim Baru, Hafidz Susilo Herlambang menuturkan jika pendahulunya adalah kakak asuhnya dalam kesatuan Polri, dia pun berharap kepada seluruh warga masyarakat Bartim untuk membantu dan mendukung agar pelaksanaan tugas kepolisian wilayah Bartim dibawah pimpinannya dapat dilanjutkan dan berjalan baik.
Dalam acara pelepasan dan penerimaan Pejabat Kapolres Bartim, Bupati Ampera AY Mebas ikut menghadiri langsung acara tersebut menyampaikan harapan, Kapolres baru ke depannya dapat melanjutkan program yang sudah berjalan baik dan lebih baik lagi melakukan berkoordinasi dengan semua elemen di daeeahnya.
” Sejauh ini hubungan tokoh Adat, tokoh masyarakat dan instansi , khususnya dengan masyarakat dengan Polri berlangsung baik, semoga dengan Kapolres yang baru ini akan lebih baik lagi,” ungkap Ampera
(Udek/beritasampit.co.id)
