Dibalik Pemberian Nama Jembatan Layang ‘Sugianto Sabran’

RISA/BS - Gubernur Provinsi Kalimantan tengah H Sugianto Sabran saat menyampaikan sambutannya

PANGKALAN BUN – Gubernur Provinsi Kalimantan tengah H Sugianto Sabran meresmikan Jembatan Layang, Jalan lintas antara Pangkalan Bun dan Kotawaringin Lama (Kolam), Sabtu 15 Februari 2020.

Gubernur Provinsi Kalteng H Sugianto Sabran, didampingi tiga bupati wilayah Barat, yaitu Bupati Kobar, Hj Nurhidayah, Bupati Sukamara Windu Subagio, dan Bupati Lamandau Hendra Lesmana.

Selain itu juga tampak hadir rombongan SOPD dari Provinsi Kalteng, DPRD provinsi, perusahaan BUMN dan BUMD, serta instansi atau stakeholder lainnya juga hadir.

Tidak ketinggalan juga dalam peresmian jembatan ini juga dihadiri tamu kehormatan yakni, pengusaha nasional yang merupakan putra kebanggaan Kabupaten Kotawaringin Barat H Abdul Rasyid AS.

Pada kegiatan peresmian ini, Gubernur Kalteng memberikan nama jalan tersebut dengan nama Jalan H Ahmad Shaleh, Dimana H Ahmad Shaleh ini adalah nama dari kakek H Sugianto Sabran, dan dirinya juga memberikan nama jembatan layang itu dengan namanya sendiri yaitu, Jembatan Sugianto Sabran.

BACA JUGA:   Pj Bupati Kobar Buka Pasar Wadai, H. Budi Santosa : Sebentar Lagi Akan Digelar Pasar Murah Ramadan

“Jembatan ini saya beri nama H Sugianto Sabran, nama ‘Sugianto’ adalah nama yang diberikan oleh kakek saya sewaktu waktu lahir. Sedangkan ‘Sabran’ merupakan nama ayah,” ungkap Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) itu.

Ia juga mengatakan bahwa, gagasan atau ide untuk pembuatan jembatan layang Lintas antara Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama pertama kali merupakan ide dari Abdul Razak yang saat itu menjabat sebagai Bupati Kobar.

“Sebenarnya pembangunan jembatan layang ini adalah gagasan atau ide dari Bapak Abdul Razak, yang saat itu beliau masih menjabat sebagai bupati, dan pada saat kesempatan ini akhirnya cucu dari beliau lah yang membuat jembatan ini,” jelasnya.

BACA JUGA:   Kedaulatan Pangan Merupakan Wujud Kemampuan Bangsa untuk Mencukupi Kebutuhan

Jembatan layang ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat, Sugianto bercerita bahwa sebelum dibangun seperti sekarang jalan ini cukup sulit dilalui akibatnya dari lumpur dan banjir yang meluap. Proyek ini merupakan salah satu dari 22 proyek multiyears yang digagas sejak 2017 lalu.

Pembangunan jembatan layang ini dibangun dengan menggunakan anggaran dari APBD Kalteng tahun jamak 2018, 2019, dan 2020 dengan total anggaran mencapai Rp 294,387,984 miliar.

Gubernur berharap dengan diresmikannya lintas jalan yang menghubungkan Kabupaten Lamandau dan Sukamara serta menghubungkan ke satu provinsi yaitu, Kalimantan Barat ini menjadi mendongkrak perekonomian.

“Semoga semakin lancar dan dapat meningkatkan perekonomian,” harapnya

(Risa/Beritasampit)