HMI Palangka Raya Tolak Tegas Kongres XXXI HMI, Ini Alasannya

Ist/BS - Ketua Umum HMI Cabang Palangka Raya, Riko Rahman.

PALANGKA RAYA – Kabar kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang informasinya akan digelar pada Maret 2020 ini, membuat beberapa pengurus cabang bereaksi dengan keras. Baik dari mantan Ketua Umum (Ketum) sampai dengan Ketua Umum aktif, diantaranya HMI Kalimantan Tengah.

Setelah sebelumnya mantan Ketua Umum cabang Kapuas yang bersuara, kini giliran cabang Palangka Raya angkat bicara. Soal hiruk pikuk kongres HMI yang ke XXXI itu.

Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Umum HMI cabang Palangka Raya Riko Rahman kepada media ini, via telepon. Bahwa dalam menyikapi konflik dualisme HMI, yang dihadapi kepengurusan PB HMI periode ini. Maka ia, tegas menolak kongres.

“Saya menyatakan menolak jika kongres diadakan, tanpa ada penyelesaian kisruh dua PB HMI,” kata Riko yang kini sedang menempuh S2 di Palangka Raya pada Sabtu, 15 Februari 2020 malam.

Karena sejauh ini, kata mahasiswa asal Murung Raya itu, jika dualisme tidak kunjung selesai, maka HMI Cabang Palangka Raya secara tegas menolak Kongres yang dilaksanakan oleh dua kubu.

“Bagaimanapun, kongres harus satu. Jangan sampai, kongres ada dua. Kalau tidak, maka tentunya dualisme tak akan kunjung selesai dan kemungkinan berlanjut,” katanya lagi.

Maka dari itu, katanya, HMI Cabang Palangka Raya juga mengajak kepada seluruh Cabang se-Indonesia, agar sama-sama menyelamatkan HMI dari perpecahan.

“Ini persoalan serius, jadi saya rasa sudah saatnya para alumni juga turun tangan. Agar tidak terjadi degradasi ditubuh HMI yang sudah melintang mengitari zaman ini,” tutup Ketua Umum HMI dcabang induk yang melahirkan cabang Kapuas, Sampit dan cabang persiapan Pangkalan Bun tesebut.

(Shp/beritasampit.co.id)