Inspiratif, Begini Cerita Pemuda Milenial Ciptakan Usaha Kreatif

IST/BS - Rapco Tarigan Bersama Menunjukan Durian Ucok Miliknya. 

PALANGKA RAYA – Pemuda Milenial Indonesia sedang menyongsong Era Bonus Demografi, pada era tersebut terjadi perubahan struktur umur penduduk yakni jumlah penduduk produktif lebih banyak dari pada tidak produktif sehingga menurunkan beban ketergantungan.

Peningkatan jumlah penduduk usia kerja sangat menguntungkan secara ekonomi karena beban kebergantungan akan berada pada titik terendah. Sebab setiap penduduk produktif hanya akan menanggung sedikit penduduk yang tidak produktif.

Secara ekonomi, sebuah negara atau wilayah yang mengalami bonus demografi akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya dengan baik.

Dengan catatan hal tersebut mampu dimanfaatkan secara optimal, di era ini menuntut kreatifitas dan skill yang mempuni.

Memanfaatkan hal tersebut salah satu pemuda bernama Rapco Tarigan berasal dari Sumatra Utara dan kini berdomisili di Jakarta tersebut membuat satu usaha yakni berjualan durian lintas Indonesia, Durian khas Sumatra Utara tersebut diberi nama Durian Ucok.

Rapco Tarigan menceritakan latar belakang mengapa memilih jualan durian dimulai pada tahun 2017, karena kondisi keuangan orangtua yang tidak begitu baik, sehingga dirinya memutuskan untuk mencari usaha atau bisnis kecil-kecilan.

BACA JUGA:   Gerindra Usulkan Menteri dari Kalimantan Tengah

Awalnya Rapco mengaku bingung untuk melakukan bisnis apa, karena basic pendidikan di bidang Teologi bukan ekonomi.

Akhirnya, saudaranya menyarankan supaya berjualan durian kupas Medan yang sudah dimasukkan ke dalam box. Kebetulan saat itu saudaranya memiliki ladang durian sendiri di daerah Lubuk Pakam, Sumatra Utara sehingga dapat memberikan modal awal.

“Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba menjual durian Ucok tersebut langsung dari ladangnya,” ungkap Rapco menceritakan pengalamannya melalui rilis yang dikirim kepada Beritasampit.co.id, Minggu 16 Februari 2020.

Rapco mengaku untuk proses pengirimannya dengan menggunakan Lion Parcel, awalnya memang sulit untuk dijual tetapi seiring berjalannya waktu, durian ucok mulai dikenal.

Ia mengaku durian ucok miliknya juga sudah pernah dibeli sutradara Andi Bachtiar, seksologi terkenal Zoya Amirin, pengamat politik Hendri Satrio, dan banyak lagi tokoh lainnya.

Kini, usah yang ia rintis mulai membuahkan hasil. Meski sekarang ia sudah menjadi guru Agama Kristen di Mentari Intercultural School Kristen.

Usahanya tetap berjalan dibantu beberapa teman-temannya, baik pemasaran, lokasi penjualan dan lain sebagainya.

BACA JUGA:   Kedaulatan Pangan Harus Dimulai Dari Swasembada Pangan

“Teman-teman saya ingin fokus saya tetaplah mengajar ya walaupun mengajar, Saya juga tetap memantau teman-teman mengembangkan usaha ini,” ujar Rapco.

Rapco menyampaikan beberapa keistimewaan durian ucok yang memiliki kemanisan yang asli, tidak ada pemanis buatan sama sekali.

Durian ucok bukan hanya manis, tetapi juga memanjakan lidah. Bahkan salah satu pembeli bernama Hendri Satrio, yang juga merupakan pengamat politik mengatakan bahwa durian ucok membuat ketagihan dengan berat bersih durian ucok kupasnya 1kg.

Durian ucok dijual sekitaran Jabodetabek dan di luar pulau Jawa menggunakan Lion parcel.

“Jadi bukan hanya manis, tetapi juga memanjakan lidah, durian saya dagingnya tebal dan dengan harga 100 ribu rupiah, sudah dapat merasakan durian yang manis, memanjakan lidah dan dagingnya tebal,” timpal Rapco.

Rapco Tarigan pun menyadari bahwa ini bagian dari ikut mengembangkan ekonomi kreatif bagi generasi Millenial.

Bukan hanya itu, Rapco pun berharap Durian Ucok Manis Manja juga dapat membuka peluang lapangan pekerjaan bagi mereka yang belum mendapatkan pekerjaan.

(NA/ beritasampit.co.id)