Wakili Kalteng di Turnamen E-Sport Nasional, Siapa Mereka ?

PUTRA DAERAH : IST/BS - Sejumlah anak muda asal Kotim mewakili Kalteng di turnamen E-Sport nasional di Jakarta.

SAMPIT – Lima orang putra daerah asal kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mewakili provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam turnamen E-Sport di Jakarta pada 22 Februari hingga 23 Februari 2020 mendatang.

Tim itu mengikuti dua turnamen sekaligus, pada waktu tersebut mereka mengikuti turnamen Campus Championship. Sedangkan dalam waktu dekat juga menyiapkan diri dalam Dunia Games League (DGL) di Jakarta.

Mereka terdiri dari mahasiswa di Unda Unibersity dan memperebutkan total hadiah Rp. 1,6 miliar di DGL. Sedangkan pada Campus Championship total Rp. 232 juta.

Anggota tim itu yakni Ryan Saputra semester 1, Muhammad Reza Fahlevi semester 1, Tri Setyo Budi Semester 4, Josh Septialdy Semester 2 dan Steven Dafvici Semester 1. Dengan nama tim NFT A3 E-SPORT

“Sebelum terbentuknya tim ini, kita masing-masing hanya main amatiran. Sama seperti anak muda lainnya,” kata Josh, kapten tim, Minggu 16 Februari 2020.

BACA JUGA:   Terjadi Tawuran di Nur Mentaya Saat Malam Minggu

Meski begitu, bagi mereka bermain game bukan soal kecanduan, melainkan untuk berprestasi di usia produktif.

“Kita juga sebelumnya pernah diremehkan oleh beberapa orang di lingkungan pergaulan. Karena terlalu sering bermain game online dan dianggap membuang waktu. Namun di sini kami membuktikan bahwa bermain game pun bisa produktif,” ungkapnya

Dia menceritakan, hal tersebut tidak berlangsung lama. Pada 2018 silam tim mereka terbentuk dan mulailah mengikuti turnamen dari cafe ke cafe yang ada di kota sampit, hingga kota tetangga.

Kini, mereka telah cukup di segani oleh gamer gamer papan atas. Total ,64 kampus se-Indonesia mengikuti turnamen tersebut. Dan mereka berhasil lolos dalam berbagai penyisihan.

“Di Jakarta nanti kita datang sebagai 16 tim terbaik dari tanah air. Dan akan diambil hanya dua tim terbaik, salah satunya tim ini. Ribuan tim dari berlbagai kota di indonesia mengikuti turnamen ini. Kami juga tidak menyangka bisa lolos,” demikiannya

BACA JUGA:   Ponpes Lapas Sampit Kini Bisa Digunakan WBP Timba Ilmu Agama

Dari informasi yang mereka terima, bahwa akan ada sponsor berdurasi 6 bulan dari NFT E-Sport untuk memakai jasa mereka.

Harapan bisa di dukung dan dibina dan lebih diperhatikan. Apresiasinya yang cukup seperti di kota lain. Padahal atlet tidak kalah dengan kemampuan lain.

Rencana, mereka akan di kontrak 6 bulan NFT E-Sport. Sementara ini yang membantu mereka dalam segi finansial adalah dari pihak swasta dan perorangan. Selebihnya dari kantong pribadi.

Mereka berharap, jika pemerintah setempat bisa memperhatikan atlet di daerah dengan apresiasi yang sesuai. Mencontoh dari kota tetangga dan berbagai kota lainnya, agar mereka bisa lebih dalam untuk mengasah kepiawaiannya dalam olahraga itu.

(jmy/beritasampit.co.id)