Ketua FKHM: Mau Merdeka? Libatkan Pemuda

Berita Sampit
Foto Ketua Umum Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa (FKHM) Kalteng.

PANGKALAN BUN – Keterlibatan pemuda dalam pembangunan sangat dibutuhkan. Walau tak banyak peran yang diberikan, setidaknya perlahan para pemuda mulai dilibatkan. Bukan hanya menjadi pengontrol atas kebijakan, tapi juga terlibat dalam proses pembuatan kebijakan.

Seperti yang disampaikan oleh Muhammad Alfansuri selaku Ketua Umum Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa (FKHM) Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam kunjungan kerja (Kunker) Gubernur Kalteng pada Sabtu (15/2/2020) kemarin.

Dia menjelaskan jika dalam kunker tersebut perwakilan pemuda juga turut dilibatkan dalam meninjau lokasi peresmian salah satu jembatan di Kotawaringin Barat (Kobar) itu.

“Pimpinan DEMA/BEM dan HIMA se Kalimantan Tengah terjun langsung meninjau Jalan Layang Rusa atau Pile Slab yang menghubungkan Pangkalan Bun dan Kotawaringin Lama,” tambah pria yang akrab disapa Alfan.

BACA JUGA:   Diduga ada Pelanggaran Administratif Pemilu 2024, Bawaslu Kalteng Dampingi Sidang

Diketahui jika jembatan yang diresmikan merupakan proyek multiyears yang menghabiskan anggaran sekitar 300 miliar. “Ini proyek besar yang harus kami sebagai aktivis mahasiswa kawal,” lanjut Alfan.

Alfan yang merupakan kordinator rombongan ‘pentolan’ mahasiswa itu menilai jika langkah pemerintah daerah itu sudah tepat. “Langkah yang tepat jika mahasiswa dilibatkan, karena justru akan mempercepat pembangunan,” jelasnya.

“Berdayakanlah pemuda, terutama pemuda asli daerah. Karena kami tau betul daerah kami, jadi berikan kami kepercayaan dan kesempatan untuk membangun daerah,” lanjutnya.

BACA JUGA:   Ini Identitas dan Kronologis Laka Adu Banteng Dua Sepeda Motor hingga Korban Meninggal Dunia

Karena menurutnya, keterlibatan pemuda dalam pembangunan adalah cikal bakal negara maju. “Di negara maju, keterlibatan mahasiswa dalam pemerintahan itu hal yang wajib ada,” terangnya.

Sehingga pihaknya meminta adanya suatu program berkelanjutan yang mampu mensinergikan antara pemikiran pemuda dan pemerintah.

“Merdekanya bangsa ini atas desakan pemuda. Jadi kalau kita mau merdeka lagi atas ekonomi, politik dan hukum ya harus libatkan pemuda,” tutup mahasiswa S2 Jurusan Manajemen, Universitas Palangka Raya (UPR) itu.

(Ars/beritasampit.co.id)