Abdul Razak:  Jika Cucu Saya Sugianto Maju,  Saya Tidak Maju

H Abdul Razak

PALANGKA RAYA-Politisi senior Partai Golkar Kalimantan Tengah (Kalteng), H Abdul Razak mengatakan, lebih baik memilih mundur dari bursa pemilihan kepala daerah, Gubernur dan Wakil Gubenur Kalteng jika harus berhadapan dengan petahan.

Bagi Razak yang juga Wakil Ketua DPRD Kalteng ini, merawat hubungan keluarga dengan petahana, Sugianto Sabran lebih utama dibandingkan harus berhadapan dalam kompetisi pada Pilgub yang dihelat pada bulan September 2020 mendatang.

Apalagi menurut dia, sebagai pribadi tidak memiliki keinginan yang kuat untuk maju di Pilgub Kalteng. Kalaupun dirinya ikut mendaftar sebagai Bacalon Gubernur, hal itu semata karena menghormati keinginan dari para tokoh dan kader Golkar.

BACA JUGA:   Survei Indopol: Calon Bupati Kobar 2024 Rakhman Ebol Bersaing Ketat dengan Petahana

“Sekarang jelas kalau patahana akan maju kembali dan kemungkinan besar mendapatkan perahu yang memenuhi persyaratan,” tukas Razak kepada awak media di ruang kerjanya, Selasa (18/2/2020).

Dijelaskannya, bahwa dirinya dengan Patahana memiliki ikatan keluarga (kakek dengan cucu, red) yang tidak bisa dipisahkan oleh faktor lain. Dengan alasan itu dia mengambil keputusan untuk berpikir kembali untuk tidak maju.

“Jika patahana maju, saya tidak maju. Tapi tidak ada istilah saya mundur sampai detik ini. Hubungan saya dengan Patahana kan kake dan cucu. Misalnya kalau sama-sama maju apa kata orang,” tegasnya.

BACA JUGA:   Irawati Tetap Ingin Harati Hingga Periode Kedua, Jika Tidak Begini Langkahnya

“Tidak pernah terjadi kakek dan cucu ikut dalam satu pertarungan, sehingga saya yang lebih tua mempersilahkan dan memberikan kesempatan patahana untuk maju apalagi kalau diusung Golkar,” timpalnya.

Akan berbeda halnya tambah dia, kalau petahana tidak maju dia akan maju. “Saya yang lebih tua kenapa harus memaksakan diri. Berbeda kalau patahana tidak maju, walaupun kita tidak mengharapakan. Saya pertimbangkan untuk tetap maju,” tukasnya.

(gra/beritasampit.co.id)