Begini Cerita Topik, Warga Yang Menemukan Buaya Raksasa di Pangkalan Bun

Pelepasliaran : IST/BS - Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) SKW II BKSDA Kalteng bersama dengan tim rescue OF-UK Indonesia berhasil melepasliarkan buaya raksasa di Sungai Buluh Kecil (SBK), Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) pada Sabtu (15/2/2020).

SUKAMARA – Buaya raksana sepanjang 4,7 meter yang sempat menggegerkan warga Kotawaringin Barat pada akhir pekan lalu telah dilepasliarkan di Sungai Buluh Kecil (SBK), Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP).

Topik, warga Desa Arga Mulya RT. 03, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantang Tengah, yang pertama kali menemukan buaya senyulong (Tomistoma schlegelii) di Sungai Pakit.

Topik mencerikata awal mula Ia menemukan buaya dengan berat 500 kilogram tersebut saat pulang dari menyadap karet di kebun miliknya pada Kamis 13 Februari 2020 sekitar pukul 09.00 WIB.

BACA JUGA:   Penjabat Bupati Sukamara Bakal Lakukan Pembenahan Pasar Saik

“Khawatir jika buaya tersebut menyerang dan mengganggu warga saya melapor ke Kepala Desa Arga Mulya bapak Reno Krismanto,” ungkap Topik, Selasa (18/2/2020).

Menerima laporan adanya buaya raksana diwilayahnya Kades Arga Mulya langsung melaporkan ke Tim WRU SKW II BKSDA Kalteng.

“Setelah menerima laporan Tim WRU SKW II BKSDA Kalteng langsung berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Kapolsek Pangkalan Lada untuk melakukan evakuasi buaya,” terang Topik.

Buaya yang beratnya kurang lebih 500 Kilogram ke kantor SKW II BKSDA Kalteng dengan menggunakan truk milik warga. Evakuasi buaya raksasa tersebut juga dibantu oleh Syahrudin, salah satu anggota tim rescue OF-UK Indonesia.

BACA JUGA:   Amankan Pasokan dan Harga Pangan, Pemkab Sukamara Gelar Pasar Murah 

Warga berhasil mengangkat buaya tersebut ke darat pada pukul 10.00 WIB untuk kemudian dibawa ke Kantor Desa yang terletak 1 Kilometer dari tempat pertama kali ditemukan.

“Buaya sudah ditangkap warga kemudian dibawa ke Kantor Desa. Saat dilaporkan pada kami, buayanya sudah ada di sana,”, terang Kepala SKW II BKSDA Kalteng Dendi Sutiadi. (enn/beritasampit.co.id)