Rano Karno Sayangkan Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Tidak Akomodir Para Seniman

Anggota Komisi X DPR RI Rano Karno. Dok: Istimewa

JAKARTA— Pemprov DKI Jakarta melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro) seharusnya melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan para seniman untuk menampung aspirasi ketika akan merevitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.

“Saya sangat terkejut, dan saya yakin teman-teman seniman dan budayawan pasti tersinggung apabila membaca di Pergub itu disebut bahwa TIM hanya sebuah lahan. Lalu di mana kita para seniman dan budayawan,” kata Anggota Komisi Budaya DPR RI Rano Karno, Rabu, (19/2/2020).

Politikus PDI Perjuangan itu pun sangat menyayangkan langkah pemprov DKI yang sedikit komunikasi para pegiat seni, mengingat TIM merupakan lokasi seniman dan pegiat seni yang berkesenian sejak dulu.

“Dahulu, sebelum TIM terbentuk, para seniman dan budayawan suka berkumpul di sebuah bioskop di Pasar Senen. Kala itu, tepatnya di era 1960an-1970, dunia seni Indonesia memang sedang ‘mati suri’,” ujar Rano.

Kemudian, lanjut Rano, para seniman dan budayawan seperti Ramadhan KH mendatangi rumah Gubernur DKI kala itu, Ali Sadikin, untuk menggelar pertemuan. Dari pertemuan itulah, inisiatif pembangunan TIM muncul.

“Padahal seharusnya kan Gubernur DKI Anies berkonsultasi dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) sebelum merancang apa yang disebut revitalisasi tersebut,” pungkas mantan Gubernur Banten itu.

(dis/beritasampit.co.id)