Dimyati Natakusumah Ungkap Alasan Bentuk Pansus Ketimbang Panja Jiwasraya

Achmad Dimyati Natakusumah (kanan) dalam diskusi dialektika demokrasi di Media Center Parlemen Senayan Jakarta Kamis, (20/2/2020). Foto: beritasampit.co.id/Adista Pattisahusiwa

JAKARTA— Keinginan 104 Anggota Fraksi Demokrat dan PKS DPR RI agar membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut tuntas skandal PT Asuransi Jiwasraya itu bukan tanpa alasan.

Anggota Fraksi PKS Achmad Dimyati Natakusumah saat diskusi dialektika demokrasi di Media Center Parlemen Senayan, Kamis, (20/2/2020), mengatakan bahwa potensi kerugian negara akibat skandal PT Asuransi Jiwasraya sebesar Rp 13,7 triliunan rupiah itu mestinya Pansus untuk menuntaskannya.

“Lebih baik Pansus, ketimbang Panitia Kerja (Panja), karena posisi Pansus lebih tinggi,” tegas Dimyati.

Diskusi dengan teman ‘Tarik Ulur Pansus Jiwasraya, Siapa yang Berkepentingan’, itu dihadiri Anggota Fraksi Demokrat, Syarief Hasan dan Anggota Fraksi PDI Perjuangan Darmadi Durianto.

Kata Dimyati, Pansus juga setara dengan komisi di DPR, rekomendasinya pun bisa langsung kepada pemerintah. Sementara kewenangan Panja hanya melaporkan ke Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

Untuk itu, Dimyati bilang Panitia Khusus (Pansus) Jiwasraya DPR sangat dibutuhkan, guna membantu menelusuri dan mengetahui ke mana saja aliran dana korupsi tersebut berlabuh.

Mesti sejumlah partai pendukung pemerintah di DPR tak mendukung rencana pembentukan Pansus Jiwasraya tersebut. Namun, Fraksi Demokrat dan PKS tetep keukeh mengusulkan agar Pansus terwujud.

“Lolos atau tidak, harapannya ada pada proses Paripurna DPR, apapun keputusan suara terbanyak nanti, itulah demokrasi yang harus kita patuhi. Kita harus menghormati keputusan itu,” pungkas Achmad Dimyati Natakusumah.

(dis/beritasampit.co.id)