Tiga Siswi Korban Keracunan Makanan Masih di Rawat

Ilham/BS - Bupati Kotim, Supian Hadi, saat menemui salah seorang siswa yang belum diperbolehkan pulang korban keracunan makanan. Kamis 20 Februari 2020.

SAMPIT – Dari 13 siswa dan siswi yang sempat di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit, tertinggal tiga siswi yang masih membutuhkan perawatan.

Meski kondisi mereka mulai membaik, namun mereka belum boleh pulang terlebih dulu dibanding teman-temannya.

Dari informasi yang terhimpun, kasus keracunan para murid SDN 5 Baamang Hilir ini, ternyata bukan belasan siswa, melainkan mencapai 20 orang siswa dan satu guru wali kelas.

Dimana perawatan intensif dilakukan pada 13 orang di UGD Rumah Sakit Murjani, dan 10 orang lainnya di rawat di Puskesmas terdekat.

“Dalam satu kelas murid saya jumlahnya 23 orang, tapi yang tidak hadir satu orang karena sakit, dan dua murid lagi tidak mau makan kue itu, mereka yang selamat dari keracunan ini,” ungkap Satiyah, Wali Kelas di SDN tersebut, Kamis 20 Februari 2020.

Sementara itu, mengetahui ada musibah yang menimpa puluhan murid tersebut, Bupati Kotim Supian Hadi, langsung meninjau ke UGD rumah sakit murjani.

Dirinya prihatin atas peristiwa ini, dengan meminta pihak sekolah, orang tua siswa dan juga pedagang, agar benar-benar memperhatikan kualitas makanan baik yang dibeli maupun di jual.

Selain itu dirinya juga meminta pada para orang tua yang telah membawa anaknya pulang dari rumah sakit agar tidak lengah dan terus memantau anaknya, jika terlihat hal yang janggal pada kesehatan putra maupun putrinya, agar segera kembali merujuk ke rumah sakit.

“Saya mengimbau pada orang tua, agar jangan membawa anaknya tanpa ada persetujuan dari pihak rumah sakit. Mungkin yang sudah di bawa ke rumah agar terus dipantau anaknya, jika masih merasa ada gejala mual pusing dan lain sebagainya agar segera di bawa kembali ke rumah sakit untuk bisa ditangani lebih lanjut,” tandasnya.

(Cha/beritasampit.co.id)