Rudianur Minta 7 Perusahaan Cepat Bangun Jalan Bagendang Ke Desa Pondok Damar

Drm/BS - H Rudianur Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur

SAMPIT – Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) H Rudianur meminta agar pihak  7 (Tujuh) Perusahaan Besar Swasta (PBS), di bidang industri perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Utara tersbut segera membangun infrastruktur jalan dari Desa Bagendang menuju Desa Pondok Damar.

Menurutnya dalam hal ini tidak ada alasan bagi pihak perusahaan untuk tidak merealisasikan pembangunan jalan yang nantinya diperurntukkan bagi masyarakat maupun PBS yang beroperasi di wilayah itu sendiri.

“Tidak ada alasan bagi mereka (PBS) disana ada  PT Gap, Agro Bukit, HMBP, SKD, PT Mananjung Hayak, PT DMA, dan PT Mustika Sembuluh, mereka bisa melalui Konsersium perusahaan untuk  membangun jalan tersebut. Tujuannya juga jelas untuk pemperpendek jalur tempuh, jalan inti yang semestinya 90 KM manjadi 57 KM,” ujarnya, Selasa 25 Februari 2020.

BACA JUGA:   Menuju Pilkada Kotim, Halikinnor-Fajrurrahman Hingga Rudini Gandeng Jhon Krisli Sudah Ramai Diperbincangkan

Selain itu menurut Legislator Partai Golkar ini sebanyak 17 KM di kawasan yang nantinya digunakan sebagai jalan tembus menuju jalan induk lintas Kabupaten maupun Provinsi itu yakni jalan Soedirman tersebut, ada yang berstatus kawasan HPL, sisanya HP dan HPK.

“Kalau yang masuk kawasan HP maupun HPK Bisa pinjam pakai,sedangkan untuk proses ganti rugi lahan diserahkan sepenuhnya dengan pihak perusahaan yang beroperasi sekitar lokasi jalan tersebut yang sebelumnya sudah kami bahas bersama,” ujar Rudianur.

BACA JUGA:   Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Mentaya Dihentikan Sementara, Besok Dilanjutkan

Dia juga menambahkan pembangunan jalan dengan lebar 50 meter itu nantinya akan selain memberikan keuntungan bagi masyarakat dan juga pihak perusahaan, juga akan mendatangkan PAD untuk daerah.

Bahkan dengan dibangunnya jalan tersebut akan mengurangi kecelakaan serta memperpanjang umur jalan Soedirman yang menjadi wadah jalur alternatif sebelumnya.

“Sama-sama diuntungkan, baik daerah, masyarakat, pihak perusahaan, dan bahkan selain mengurangi jarak tempuh, juga menekan angka kecelakaan termasuk memperpanjang usia jalan Soedirman yang sampai saat ini masih menjadi jalur alternatif lantaran tidak adanya pilihan jalur lain,”  tutupnya.

(Drm/beritasampit.co.id)