PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran menginginkan penguatan ekonomi disokong dari Desa. Hal itu diungkapkan oleh Sugianto Sabran dalam dialog dengan para Pendamping Desa atau Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) dari 13 kabupaten se-Kalteng di Istana Isen Mulang, Rabu 26 Februari 2020.
Sugianto Sabran, mengatakan dialog tersebut untuk mengetahui kesulitan yang ditemui para Pendamping Desa di lapangan. “Saya ingin mengenai kesulitan apa yang ditemui di lapangan atau mengapa suatu desa sulit berkembang,” ucap Gubernur.
Gubernur pun mendorong para Pendamping Desa agar jeli melihat peluang atau keadaan di desa yang didampinginya agar bisa menjadi Desa Berkembang, Desa Maju, atau Desa Mandiri. “Ini penting untuk membangun ekonomi Indonesia dari desa-desa. Dengan pembangunan perekonomian di desa yang berhasil, maka perekonomian Kalimantan Tengah akan kuat dan tentu saja Indonesia juga akan kuat,” paparnya.
Diingatkan juga kepada para Pendamping Desa agar membantu Kepala Desa, di antaranya di bidang pembukuan agar tidak terjerat kasus hukum. “Bagaimana Bapak atau Ibu membantu mereka dengan pikiran yang kreatif dan inovatif. Malam ini, saya ingin mendengar masukan agar dana diarahkan ke sektor-sektor yang benar-benar produktif. Apalagi jika Kepala Desa yang ada adalah Kepala Desa yang kreatif,” katanya.
Dari dialog tersebut terungkap, sejumlah permasalahan atau kendala yang dihadapi para Pendamping Desa, antara lain masih minimnya jumlah Pendamping Desa. Saat ini di Kalteng, 1 orang pendamping harus menangani 3 sampai 4 desa.
Selain itu, perlunya peningkatan kapasitas Perangkat Desa dan Pendamping Desa seperti pelatihan tambahan mengenai pemanfaatan aplikasi Siskudes (Sistem Keuangan Desa) bagi Pendamping Desa.
Kesulitan transportasi dan kondisi geografis yang sulit dijangkau di beberapa desa, juga menjadi salah satu tantangan bagi pendamping desa. Sehingga perbaikan infrastruktur seperti jalan dan jembatan di beberapa desa juga harus menjadi perhatian.(din)