Warga Sapihan Besar Samuda, Susun Pohon Kelapa di Atas Jalan Berlumpur

BATANG KELAPA : IST/BS – Warga Sapihan Besar terlihat bergotong-royong menyusun batang kelapa di atas jalan berlumpur.

SAMPIT – Pemandangan unik dan sekaligus memprihatinkan terlihat di jalan poros Sapihan Besar dilingkungan RT 7 hingga RT 10 Kelurahan Samuda Kota, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), warga yang ada disekitar jalan poros susun batang kelapa di atas jalan berlumpur.

Akses jalan poros itu merupakan jalan satu-satu yang digunakan masyarakat. Namun, sepanjang jalan itu dianggap seperti kubangan ‘kerbau’ selama musim penghujan.

Usulan warga melalui ketua RT dan diteruskan ke kelurahan, ke kecamatan bahkan kabupaten, belum ada respon. Padahal, usulan itu disampaikan setiap tahun.

Warga dengan sangat terpaksa menebang beberapa batang kelapa yang sudah tidak produktif. Kemudian batang itu dibelah menjadi dua menggunakan chainsaw (gergaji mesin).

BACA JUGA:   Empat Caleg DPD RI Dapil Kalteng Dipastikan ke Senayan, Ada Bidan Sean Hingga Dokter Erni 

Setelah terbelah, batang itu dipikul di atas bahu dan disusun secara gotong royong untuk dijadikan alas disepanjang jalan yang berlumpur.

“Ada sekitar 10 batang kelapa ditebang terutama yang sudah tidak produktif, batang pohon itu kami susun disepanjang jalan yang berlumpur,” kata udin, warga Sapihan Besar.

Warga mengakui gagasan itu tidak berfungsi dengan baik karena tujuan utama hanya untuk mempermudah bagi pejalan kaki. Sebab, rata-rata jalan poros itu digunakan anak pelajar ketika berangkat dan pulang dari sekolah.

BACA JUGA:   Jika Dapat Restu Dari Golkar, Fredy Mustofani Siap Bertarung di Pilkada Kotim

“Kami akui itu tidak maksimal, mau bagaimana lagi karena tidak ada solusi lain, selain batang kelapa,” ujarnya dengan nada lirih.

Senada diungkapkan Musdalifah. Dia mengaku prihatin karena melihat kondisi jalan poros disekitar lingkungannya berlumpur dan liein sehingga, memperlambat anak menuju ke sekolah.

“Anak sekolah terpaksa melepas sepatu karena harus melalui jalan yang berlumpur,” kata perempuan berkerudung ini.

Untuk itu, warga Sapihan Besar mengharapkan ada perhatian khusus untuk perbaikan jalan poros tersebut.

“Harapannya, Pemkab Kotim melalui dinas terkait secepatnya memperbaiki jalan poros itu karena usulan sudah sering disampaikan hingga sekarang belum ada respon,” pungkasnya.

(ifin/beritasampit.co.id)