Ini Program Pembangunan Usulan Gubernur Kalteng ke Pusat

RAPAT - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat mengikuti rapat dengan Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), bersama dengan gubernur se Indonesia, di kantor Bappenas, Jakarta

JAKARTA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran, mengusulkan sejumlah rencana pembangunan ke pemerintah pusat. Hal itu disampaikan Sugianto saat mengikuti rapat dengan Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), bersama dengan gubernur se Indonesia, di kantor Bappenas, di Jakarta, Selasa (3/3).

Dalam paparan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Pemprov Kalteng mengusulkan sejumlah pembangunan ke pemerintah pusat, diantaranya pembangunan rumah sakit tipe A, infrastruktur menuju Pelabuhan Batanjung dan Sigintung, penanganan jalan di wilayah Pulang Pisau, hingga perpanjangan run way bandara Tjilik Riwut untuk menjadi bandara haji.

“Selain menyampaikan pembangunan infrastruktur di Kalteng yang sudah dibangun oleh Pemprov, juga mengusulkan sejumlah pembangunan atau proyek ke pemerintah pusat, diantaranya infrastruktur menuju pelabuhan Sigintung dan Batanjung, rumah sakit tipe A hingga perpanjangan dan atau pelebaran run waj bandara Tjilik Riwut,” kata Gubernur Sugianto Sabran.

Dijelaskan Sugianto Sabran, usulan Prioritas Pemerintah Provinsi Kalteng, terkait akses jalan menuju Pelabuhan ini diusulkan penanganannya tahun 2021, mengingat Provinsi Kalimantan Tengah lebih luas dari Pulau jawa, dengan kekayaan yang melimpah selama ini tidak memiliki Pelabuhan yang berfungsi sebagai Outlet yang bisa meningkatkan perekonomian daerah.

BACA JUGA:   Ivo Sugianto Sabran Dinilai Mampu Menjadi Lawan Kuat Fairid Naparin di Pilwakot Palangka Raya

“Termasuk Penanganan Jalan sepanjang 165 km dari Pelabuhan Sigintung ke Kuala Pembuang ke Simpang Bangkal (jalan nasional), dan Pembangunan jalan sepanjang 52 km ke Pelabuhan Batanjung yang masih belum ada akses jalan. Nah Jalan ini sangat strategis dikarenakan menghubungkan Pelabuhan Batanjung dengan Jalan Nasional (Trans Kalimantan),” ucap Sugianto.

Ditegaskan gubernur muda ini, penyelesaian ruas Jalan Missing link jalan lintas tengah Kalteng- Batas Kalbar sepanjang 80 km, juga perlu diperhatikan. Itu dianggap strategis dikarenakan masalah isu keamanan yang berdekatan dengan batas Indonesia dan Malaysia, serta membuka keterisolisasian masyarakat pedalaman Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

“Selain itu juga, Perpanjangan landasan pacu Bandara Tjilik Riwut dari Panjang 2.500 m menjadi 3.000 meter, dengan lebar 45 m, agar bisa di darati pesawat berbadan lebar. Ini untuk mendukung pengembangan Bandara Tjilik Riwut menjadi Embarkasi Haji penuh dan untuk mendukung kelancaran investasi bernilai ekspor. Termasuk juga, Pembangunan baru Bandara Sebuai, dimana lahan yang dicadangkan seluas 2.500 Ha, untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), terutama hilirisasi industri sawit di wilayah barat Provinsi Kalimantan Tengah,” ucap Sugianto.

BACA JUGA:   Pelanggaran Penggunaan Spektrum Frekuensi Mengedepankan Aspek Pengenaan Sanksi Administratif

Mengenai yang lain, tambah Sugianto Sabran, Pembangunan Bendungan Muara Joloi untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 284 MW juga sangat diperlukan untuk masyarakat. Dimana Proyek tersebut strategis menjamin Kemandirian dan Ketahanan Energi berkelanjutan.

“Berikutnya, usulan Pengembangan RSUD Doris Sylvanus menjadi Tipe A
Dimana Saat ini RSUD Doris Sylvanus merupakan Rumah sakit rujukan Provinsi Kalimantan Tengah jenis tipe B dan selama ini banyak pasien dari Kalimantan Tengah harus dirujuk ke Rumah Sakit di luar Kalimantan tengah khususnya ke Pulau Jawa.

“Hal ini untuk membantu masyarakat Kalteng terlayani kesehatanya. Kami terus meningkatkan pelayanan kesehatan hingga membantu masyarakat kurang mampu dengan gratis,” katanya.(rls/beritasampit.co.id)