Khawatir Terjangkit Virus Corona, Warga Mulai Kesulitan Mencari Masker

Berita Sampit
Mulai Langka : JMY/ BS - sejumlah apotek dan swalayan di sampit mengalami kelangkaan masker.

SAMPIT – Kekhawatiran warga di kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terhadap virus Corona atau Covid-19 semakin besar. Hal itu ditunjukkan dengan berbondong-bondongnya warga membeli masker dengan jumlah cukup banyak.

Padahal, harga melonjak tinggi. Dari Rp. 1000 menjadi Rp. 5000 per lembarnya, namun hal tersebut tak mengurungkan niat warga untuk membeli masker di sejumlah Apotek dan Swalayan di kota Sampit.

Akibatnya, jumlah stok masker menipis. Bahkan beberapa diantaranya telah habis, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pembeli terhadap masker.

“Tadi saya mau beli apotek di Jalan HM Arsyad, ternyata sudah kosong. Saya cari di swalayan di Jalan Rahadi Usman ada, namun harga nya lebih mahal dibandingkan sebelum kabar virus corona muncul,” kata Aldi, warga Sampit.

BACA JUGA:   Kalteng Ramadan Festival 1445 Hijriah Resmi Ditutup

Ia mengaku khawatir dengan menyusulnya warga Indonesia yang terserang penyakit tersebut. Oleh karenanya, ia mengaku membeli masker untuk antisipasi pada keluarganya.

Sementara itu, salah satu Apoteker di sampit mengatakan. Apotek tempatnya bekerja saat ini masih meminta pengiriman dari distributor. Namun hingga saat ini tidak ada kabar terkait datangnya barang tersebut.

“Harganya memang naik dari distributor, jadi kita mengikuti. Permintaan itu sudah beberapa waktu belakangan meningkat sejak kabar virus corona,” kata Dhevi, seorang Apoteker. Selasa, 3 Maret 2020.

BACA JUGA:   Maju di Pilkada Kotim, Jhon Krisli Ancang-Ancang Gunakan Jalur Independen

Terpisah, salah satu supervisor swalayan di kota Sampit menyebutkan meskipun harga melonjak, namun tidak ada protes ataupun komplain dari pembeli. Saat ditemui, ia mengaku pihaknya kini membatasi pembelian barang tersebut, mengingat stok barang yang telah menipis.

“Pembelian dibatasi, karena stok menipis. Beberapa waktu terakhir masker kita jual hingga empat sampai lima kotak sehari,” katanya sambil menunjukkan masker kepada pembeli.

(jmy/beritasampit.co.id)