UPTD BBI Banturung Siap Penuhi Kebutuhan Benih bagi Para Usaha Budidaya Ikan Kota Palangka

PERDANA: GRA/BS-Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin bersama Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu secara simbolis melakukan panen perdana ikan patin di UPTD BBI Banturung, Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Kamis (5/3/2020) siang.

PALANGKA RAYA-Puluhan ribu ekor benih ikan patin dan nila siap
disuplai untuk memenuhi permintaan dari para usaha budidaya ikan karamba dan Karamba Jaring Apung (KJA), serta budidaya kolam di Kota Palangka Raya.

Jenis ikan air tawar itu merumpakan hasil penangkaran di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Balai Benih Ikan (BBI) Banturung milik Dinas Perikanan Kota Palangka Raya.

Selain benih, ikan patin dan nila dengan ukuran siap konsumsi juga siap disuplai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Palangka Raya.

Kepala UPTD BBI Banturung, Bukit Batu, Kota Palangka Raya, Heriyanto menyebutkan, saat ini di UPTD BBI Banturung memiliki 16 kolam untuk pembenihan dan pembesaran.

“Masing-masing kolam untuk ikan patin terdapat 3 ribu ekor. Sedangkan untuk jenis ikan nila terdapat 5 ribu ekor,” rinci Heriyanto kepada BeritaSampit, disela-sela acara panen perdana ikan patin oleh Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin, Kamis (5/3/2020).

BACA JUGA:   Panggung Seni Budaya, Wujud Nyata Pertahankan Kelestarian Budaya Ditengah Masyarakat

Lebih lanjut dia merinci, umur benih siap dijual antara 1 sampai dengan 2 bulan. Sementara untuk ukuran siap konsumsi baru bisa dijual minimal 5 bulan untuk ikan nila dan 6 bulan untuk ikan patin. “Tapi biasanya untuk besaran ikan siap konsumsi juga tergantung pesanan,” jelasnya.

Sebelumnya, Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin melakukan panen perdana ikan patin di UPTD BBI Banturung milik Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Kamis (5/3/2020) siang.

Sebelum melakukan panen perdana ikan patin, Walikota mempraktikkan langsung cara pemijahan ikan jelawat dengan menyuntikan hormon perangsang. Induk ikan yang sudah disuntik hormon perangsang tersebut akan bertelur setelah 24 jam.

BACA JUGA:   Genangi Sejumlah Pemukiman, Pemko Palangka Raya Tetapkan Tanggap Darurat Banjir

Walikota kepada wartawan mengungkapkan, dengan dimaksimalkannya UPTD Perikanan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah.

“Apa yang sudah dilakukan ini tentu masih ada kekurangan-kekurangannya. Tetapi kita secara perlahan akan memaksimal fungsi dari UPTD ini,” jelas Walikota dengan di dampingi Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu.

Ditanya kesiapan kota sebagai pemasok ikan air tawar untuk daerah lain. Walikota mengatakan selain mempersiapkan sarana dan sarana yang memadai, juga kesiapan masalah pakan.

“Kita ingin menyediakan pakan yang tidak terlalu mahal. Dulu pernah dicoba dengan mengolah sendiri, kebetulan ada pabrik pengolahan pakan, tetapi terlalu mahal biaya produksinya,” jawab Fairid.

(gra/beritasampit.co.id)