Wahid Yusuf Harapkan Guru dan Orangtua Bersinergi dalam Mengawasi Anak Karena Hal Ini ?

Wakil Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf

PALANGKA RAYA-Wakil Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf mengungkapkan keprihatinannya lantaran banyak anak di Indonesia antara usia 10-18 tahun ketagihan menghisap rokok.

Oleh karena itu dia berharap, anak-anak yang ketagihan rokok mendapat perhatian serius serta pengawasan ketat dari pihak sekolah terhadap murid-muridnya disekolah tersebut.

Terutama sekali terhadap murid laki-laki yang dominan sebagai pecandu rokok berdasarkan hasil riset Grace Wangge dari Pusat Kajian Gizi Regional Universitas Indonesia atau PKGR UI yang mengungkapkan, sebanyak 32,1 persen anak usia 10-18 tahun di Indonesia kecanduan rokok.

BACA JUGA:   Pemprov Gelar Rakor Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah di Daerah untuk Menyinkronkan Program

“Sangat disayangkan usia terbilang muda sudah harus menjadi seorang pecandu rokok. Untuk itu saya meminta agar di sekolah para siswa diberi pengawasan yang ekstra agar tidak salah jalur dalam menempuh pendidikan,” ucapnya seraya berharap, Selasa (10/3/2020).

“Awalnya hanya didasari dengan mencoba-coba, selanjutnya terbawa oleh suasana lingkungan sekitar, kemudian menjadi kebiasaan hingga akhirnya kecanduan,” timpal Politisi Golkar ini.

Menurut Wahid Yusuf, pendidik atau guru adalah orang tua pertama di sekolah. Oleh karenya pengawasan dari mereka sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang para siswa yang ada di sekolah tersebut.

BACA JUGA:   Partai Demokrat Mampu Mempertahankan Waket di DPRD Provinsi Kalteng

Tentu peran orang tua, lanjutnya, juga tidak lepas untuk melakukan pengawasan terhadap anaknya. Semua saling bersinergi, guru dan orangtua selalu melakukan monitoring terhadap kegiatan yang dilakukan sang anak.

“Memasuki tahap peremajaan, anak-anak tersebut memiliki rasa penasaran yang tinggi, keingin tauan untuk mencoba sesuatu sangatlah tinggi,” tukasanya.

(gra/beritasampit.co.id)