Diserbu Sketsa Digital, Pemuda Asal Samuda Ini Tetap Eksis Melukis Manual

Ist/BS - Muhammad Sutrisna (kiri), saat bersama M.Arsyad (pejalan kaki ke haul guru sekumpul) dan beberapa lukisan sketsa yang dibuatnya.

SAMPIT – Seiring kemajuan teknologi yang semakin modern, kini seni lukis sudah makin berkembang dan berinovasi. Tidak sedikit lukisan cenderung dibuat secara digital. Bahkan dewasa ini banyak yang beralih melukis secara digital sehingga melukis dengan cara manual hampir terlupakan.

Muhammad Sutrisna yang akrab disapa Mamat, seorang pemuda yang masih lajang dari kelurahan Samuda Kota ini, masih menekuni hobi melukisnya secara manual. Ketika diwawancarai Berita Sampit mengatakan, meskipun ada cara melukis dengan mudah yakni, dengan lukisan digital, namun melukis yang dibuat secara manual atau lukisan dengan pensil gambar, cat dan kuas masih dinilai lebih bernilai seni atau metaksu.

Ia mengungkapkan, seni lukis dengan cat kini makin terlupakan karena semakin canggihnya teknologi. Oleh karena itu, dirinya memilih melestarikan cara melukis manual agar tetap lestari. Bahkan teknik melukis dengan cara manual, tidak memerlukan biaya yang tinggi, dibandingkan melukis secara digital yang memerlukan alat yang mahal harganya.

(AS/beritasampit.co.id)