Sampit, 3 Maret 2020
Karya; Aries Kelana
Boss Brooo….!!
Kami bukanlah siapa- siapa.
Kami hanya buih dalam perbedaan warna.
Jadikanlah kami akur.
Maka akan kami dapati hibahmu.
Namun…,
Ketika visi tertinggal dari arus dekade…..,
Disaat misi mengalami pengalihan…,
Hati kami surut, compang camping.
Lihatlah kerinduan dari dusun- dusun kecil.
Tengoklah kubangan- kubangan yang terabaikan.
Embun saja enggan menempel karena becek.
Dan bila engkau datang menggali.
Yang uzur pun turut bersorak.
Yang menyusui timbul terkakak nyengir.
Kami adalah kumpulan warna.
Yang selalu di penuhi harapan.
Walau sering kosong…
Walau sering ter ingkar.
Walau sering ter janji.
Duhai hati yang cenderung serong.
Langkahmu yang sering condong.
Hak kami….,
Tergadaikan atas nama kami.
Bahkan terjual…..
Padahal dari kami tanda tanganmu bernilai.
Adakah lalu lalang kami membuatmu melotot lantas memahami?
Adakah air mata menggerakkan iba diri?
Tidak……!!!
Semua kesadaran itu sudah terlampaui.
Bila nanti kau berada di atas puncak kejayaan yang tak abadi.
Apakah….,
Semua harus mendengarmu.
Dan bukan harus mendengar kami.
Lalu keringat dingin bercucur dari jidat- jidat pengharapan semu.
Kami hanyalah lumbung- lumbung suara yang akan selalu memberi.
Yang selalu berusaha mengerti.
Itulah fitrah kami…
Karena apa yang kau dapat itu adalah hadiah dari kami.
Itulah yang kami bisa…
Kado buat boss bro..,
Peliharalah….!!
(jun/beritasampit)
