Karya: Aries Kelana
Aku tak melihat noda.
Lamur tergenang luapan rasa.
Bakul berisi warta cinta.
Getarnya luruhkan arcapada.
Aku tak melihat ingkar.
Lesung pipit meredam prasangka.
Entah kepekaan entah buta.
Dengungnya bak ribuan genta.
Aku terlupakan janji.
Kala mutiara lungsur di kelopak mata hati.
Intuisi ku tak peka lagi.
Esensi memiliki….
Etitut kasih..,
Dan bila rebah terengah.
Jiwa yang terpapah…
Ku rengkuh ku balut.
Lalu senyummu…
Seiring dengan berlalunya sendu.
Tinggalah kidung haribaan.
Ratap memanggil sanghyang rasa.
Duhai belahan hati…..
Mengertilah bahasa kejadian.
Tinggalkanlah aji kesempatan.
Pejamkan iming- iming zaman.
Duhai bidadari malamku.
Biarkan aku membasuh tidurmu.
Aku tak melihat kebodohan.
Saat suaramu lantang barghas.
Kaki rampingmu berjingkat.
Walau akhirnya berserah.
Kembalilah…..!!
Karena hanya aku satu-satu nya yang maklum.
(jun/beritasampit)
