NANGA BULIK – Saat pembahasan sarana dan prasarana koordinasi antispasi pencegahan virus Covid-19 atau Virus Corona yang menjadi salah satu faktor penting dalam upaya pencegahan penyebarannya adalah salah satunya alat seperti thermo scanner.
Thermo scanner adalah alat pendeteksi suhu badan, merupakan alat yang seharusnya tersedia, utamanya di tempat-tempat fasilitas kesehatan. Akan tetapi, hingga saat ini Lamandau hanya memiliki 1 buah thermo scanner.
“Yang menjadi kesulitan, kami hanya memiliki 1 ini saja (thermo scanner),” ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Lamandau, Friarayatini, dalam rapat koordinasi antisipasi penyebaran Covid-19, di aula Setda setempat. Senin 19 Maret 2020
Lanjutnya, pihaknya sudah mencoba mencari alat ini melalui e-katalog, yang biasanya harganya hanya berkisar Rp 350 ribu sampai Rp 400 ribu, kini harganya naik mencapai Rp 3 jutaan, itupun hanya di beberapa penyedia saja yang masih memiliki stok.
“Kemudian, kesulitan kami yang lain adalah keterbatasan jumlah Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas kesehatan,” ujarnya.
Dinkes Lamandau hanya memiliki APD sebanyak 25 buah. Kalaupun dibagikan ke 11 Puskesmas, maka satu Puskesmas hanya kebagian maksimal 2 saja.
Tak hanya menyampaikan sangat minimnya sarana dan prasarana yang tersedia, Friarayatini juga menyampaikan keterbatasan stok Disinfektan. Namun demikian, pihaknya akan berupaya membuat Disinfektan.
(Andre/beritasampit.co.id)