Jumlah PDP di RSSI Pangkalan Bun Bertambah Jadi Dua Orang

Berita Sampit
MENINJAU : Man/BERITA SAMPIT – Bupati dan Wakil Bupati Kobar saat meninjau Ruang IGD yang baru dan berbagai fasilitas untuk pengananan terkait virus korona di RSSI Pangkalan Bun.

PANGKALAN BUN – Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang di rawat di ruang isolasi Rumah Sakit Sultan Imanudin (RSSI) Pangkalan Bun kini bertambah menjadi dua pasien, keduanya diduga sakit dengan tanda-tanda Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari Jakarta.

Juru bicara Pemerintah Daerah (Pemda) Achmad Rois yang juga Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Kobar, mengatakan satu pasien yang baru masuk ini tidak ada kaitannya dengan pasien yang pertama masuk.

“Hanya Kebetulan keduanya sama-sama habis melakukan perjalanan dari daerah yang terjangkit Covid-19 yakni Jakarta, tetapi keduanya tidak ada hubungan keluarga,” kata Acmad Rois pada saat Konferensi Pers percepatan penanganan Pandemi Corona Virus di sease (Covid-19), Selasa, 17 Maret 2020.

Dalam konferensi pers itu dihadiri Bupati Kobar Hj Nurhidayah, Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah, Wakil Ketua I DPRD Kobar Mulyadin, Kapolres Kobar AKBP E Dharma Bahagia Ginting, Sekda Kobar Suyanto, Kepala Kantor  Bulog Cabang Pangkalan Bun Lenny serta hadiri juga Kepala SOPD terkait.

BACA JUGA:   Polda Kalteng Diminta Bersikap Hingga Desak Pihak yang Duduki Lahan Sengketa di Desa Pelantaran untuk Tinggalkan Lokasi

“Sample pemeriksaan kedua pasien dalam pengawasan itu akan dikirim ke Laboratorium Balai Litbangkes di Surabaya labo rujukan untuk wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), memang awalnya tidak ada maskapai yang mau membawa sample pemeriksaan dari pasien dalam pengawasan tetapi Alhamdulillah pada akhirnya sample itu sudah bisa terangkat pada Rabu 18 Maret 2020,” Ujar Achmad Rois.

Rois pun menjelaskan saat ini seluruh Puskesmas telah disiagakan dalam mencermati setiap pasien yang berkunjung, jika ada pasien yang mengalami tanda tanda Covid-19 harus melakukan tindakan awal, kemudian juga melakukan pendataan tracking pasien itu, bahkan keluarga pasien pun dalam pengawasan dari petugas Puskesmas.

Sementara itu Direktur RSSI Pangkalan Bun, dr Fahruddin menjelaskan kondisi kedua pasien dalam pengawasan saat ini membaik, namun demikian untuk hasilnya masih menunggu pemeriksaan dari laboratorium Balai Litbangkes Surabaya, sedangkan kedua orang PDP yang dirawat dalam ruang isolasi terus di pantau perkembangannya.

BACA JUGA:   Sejumlah Ruas Jalan di Kota Sampit Terendam Banjir Setelah Hujan Deras

“Dalam ruang isolasi, petugas yang masuk di Wajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri yang standar, positif atau negatit terjangkit Covid-19 kedua orang PDP itu terus di pantau hingga kondisinya membaik dan pulih,” ujar dr Fahruddin.

Usai jumpa pers, Bupati Kobar Hj Nurhidayah, Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah dan wakil Ketua I DPRD Kobar Mulyadin meninjau langsung kondisi dua orang Pasien dalam pengawasan didalam ruangan isolasi, selanjutnya orang nomor satu di Kobar ini meninjau ruangan isolasi yang di siapkan RSSI Pangkalan Bun di ruangan Vip lama.

(Man/beritasampit.co.id)