Perempuan Berperan Besar Dalam Peradaban

Berita Sampit
Ist/BERITA SAMPIT -Foto bersama usai diskusi "Sejarah Gerakan Perempuan Indonesia" di Sekertariat CGMDI. Selasa, 17 Maret 2020. 

PALANGKA RAYA – Dewan Pengurus Pusat Consentrasi Generasi Muda Demokrasi Indonesia (CGMDI) melakukan kegiatan kelas diskusi Perempuan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional (HPI) tahun 2020 yang dilaksanakan di Sekertariat CGMDI. Selasa, 17 Maret 2020.

Kelas Diskusi dengan tema “Sejarah Gerakan Perempuan di Indonesia” ini menghadirkan Tri Oktafiani sebagai pemantik diskusi dan beberapa pengurus dan anggota Perempuan CGMDI. Diskusi tersebut sebagai awal untuk memupuk pengetahuan perempuan CGMDI tentang kondisi dan persoalan perempuan di era lalu dan sekarang.

Tri Oktafiani dalam paparan nya menyampaikan bahwa sebelum bicara tentang Gerakan Perempuan Indonesia, maka harus terlebih dahulu mengetahui sejarah mula peradaban atau fase-fase yang ada didalam masyarakat.

BACA JUGA:   Bappedalitbang Gelar Pelantikan Ahli Madya dan Ahli Pertama

“Kita harus memulai dari fase masyarakat terlebih dahulu pertama era peradaban kita hidup di zaman komunal primitif, perbudakan, feodalisme dan kapitalisme dimana di era kapitalisme lah kita hidup sekarang,” ungkap Tri Oktafiani.

Selain itu wanita yang akrab dipanggil Ani itu menyampaikan pentingnya untuk memulai dari sejarah peradaban manusia agar peserta diskusi mengetahui posisi dan peran perempuan dalam tatanan masyarakat.

“Dalam tatanan masyarakat sosial perempuan memiliki peran yang besar, perempuan adalah penemu pertanian, perempuan adalah penemu rumah sebagai tempat manusia berlindung jadi kalau hari ini perempuan dinomor duakan, itu sesuatu yang keliru karena memang fakta itu ditutup-tutupi,” ujar Ani.

BACA JUGA:   Pertarungan Sengit Jika Lima Elit Politik Ini Maju di Pilgub Kalteng

Bahkan Bung Karno dalam buku Sarinah (1947) menulis dengan apik tentang peran perempuan, “Perempuan berjasa besar kepada kemanusiaan sebagai makhluk yang pertama-tama mendapatkan ilmu bercocok tanam, yang sampai sekarang menjadi tiang penghidupan manusia di muka bumi. Dan bukan saja yang mendapatkan rahasia pertanian! Ia juga pekerja pertanian yang pertama. Ia juga adalah petani yang pertama,” ungkap Ani seksligus menutup diskusinya.

(NA/beritasampit.co.id)