SAMPIT – NR (25), ibu kandung dari sepasang bayi kembar yang ditemukan di dekat bak sampah Kelurahan Baamang Hulu, Sampit. Tampak tertunduk pasrah dan juga menanggung malu akibat perbuatannya saat digelandang ke Polres Kotim untuk diperiksa lebih lanjut.
Dihadapan penyidik, dia dengan berat hati mengungkap motif kenapa dirinya tega membuanb darah dagingnya. ” Alasan pelaku melakukan hal itu karena takut dimarahi suaminya jika kembali memiliki anak.”kata Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel.
Dari keterangan sang ibu bayi ini, polisi juga mengetahui pada saatnya hamil telah diingatkan suaminya agar tidak punya anak lagi. “Saat akan ditangkap, ia tidak mengakui perbuatannya itu,” kata Rommel
Rommel menjelaskan, setelah polisi memanggil bidan untuk memeriksanya, ternyata ia baru mengakui bahwa bayi kembar itu adalah buah hatinya.
Saat itu, Kapolres beserta jajaran juga berada di rumah pelaku. Diketahui, NR telah memiliki dua anak. Ia melahirkan saat suaminya pergi ke luar kota.
Setelah melahirkan, ia sempat menyusui anaknya itu lalu pergi meletakkannya di tempat sampah di dalam kardus dengan berbungkus kain.
Karena perbuatannya itu, NR terancam dijerat dengan pasal 305 atau 308 KUHP. Saat ini NR diperiksa di Mapolres Kotim.
Untuk diketahui pembuangan bayi kembar berjenis kelamin laki-laki membuat geger warga dan pengguna jalan di Jalan Muchran Ali, Baamang Hulu kecemasan Baamang, Selasa 17 Maret malam.
Pelaku adalah NR berumur 25 tahun ternyata ibu kandung sang bayi ditangkap polisi pada Rabu 18 Maret malam di Jalan Samekto, yang tidak jauh dari lokasi penemuan bayi malang itu.
(jmy/beritasampit.co.id)
