Kawasan Ikon Jelawat Ditutup, Taman Kota Kok Buka?

DITUTUP : JUNUS/BERITA SAMPIT : Cegah kerumunan warga dan penyebaran Covid-19, Pemkab Kotim tutup Kawasan wisata keluarga Ikon Jelawat.

SAMPIT – Pencegahan penyebaran virus corona atau covid-19 terus dilakukan di seluruh tempat di kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Salah satu adalah destinasi wisata favorit di Kota Sampit Ikon Jelawat yang resmi ditutup sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Penutupan tersebut diumumkan melalui spanduk yang dipasang serta imbauan yang ditempatkan melintang menutupi tangga masuk kawasan tersebut.

“Sudah tiga hari lalu ditutup, kalo malam lampu hias di ikon jelawat juga dimatikan,” ucap Amin, salah seorang pedagang mainan dan makanan ringan yang biasa mangkal dikawasan tersebut, Sabtu 21 Maret 2020.

Ditutup kawasan wisata keluarga dan tidak adanya pengunjung, menurut Amin, penghasilannya juga merosot hingga 75 persen dari hari-hari sebelumnya.

“Ya mau apa lagi, mau jualan nggak ada pengunjung. Paling satu dua orang yang biasa membawa anak-anaknya ke pasar,” imbuhnya.

Sebelumnya, penutupan sementara kawasan Ikon Jelawat dilakukan pemerintah daerah setempat untuk mengantisipasi menyebarnya virus corona di kota Sampit, khususnya dipusat-pusat keramaian.

BACA JUGA:   Pengamat Sampaikan Penyebab Mahalnya Tiket Pesawat di Kotim

Penutupan ini juga dimanfaatkan beberapa petugas untuk perbaikan dan membersihkan infrastruktur umum tersebut.

Jika di kawasan ikon jelawat ditutup untuk pengunjung, tapi tidak demikian dengan alun-alun atau kawasan kawasan wisata Taman Kota Sampit.

Belum diketahui pasti kenapa kawasan ini masih dibuka. Padahal dari beberapa imbauan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus Corona.

Salah satunya adalah dengan meminimalisir tempat kerumunan massa, seperti meniadakan aktivitas belajar mengajar di sekolah dan para siswa diminta belajar dari rumah masing-masing, menutup tempat wisata dan menutup atau meniadakan sejumlah kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 atau dengan pembersihan atau penyemprotan disinfektan serta menyebarkan hand sanitizer.

Arman, salah seorang pengunjung taman kota Sampit mengatakan, jika memang dibuka untuk umum, sebagai antisipasi tidak ada salahnya memperketat pengawasan dan memaksimalkan antisipasi kepada setiap pengunjung.

“Kalo bisa disediakan tempat cuci tangan atau menyiapkan alat deteksi suhu tubuh. Sebab kawasan ini bukan saja dikunjungi warga Sampit, tapi namun juga warga dari luar kota Sampit,” katanya.

BACA JUGA:   Safari Ramadan ke Sampit, Kapolda Kalteng Disambut Bupati Kotim

Dirinya mengakui, alasannya tetap mengunjungi taman kota, selain tempat tersebut masih terbuka untuk umum, juga untuk melepas kepenatan setelah seminggu bekerja.

Meski demikian dirinya juga akan mematuhi jika adanya larangan seperti yang diberlakukan di Ikon Jelawat.

“Ditempat kami masih tetap masuk kerja, tapi dengan aturan pencegahan seperti dianjurkan pemerintah. Ke Taman Kota ini ya sekedar refresing. Selain sejuk suasananya juga menenangkan. Tapi juga was-was dengan issue covid 19 yang berkembang saat ini,” kata karyawan salah satu perusahaan swasta ini.

Dari pantauan, meski sepi dari pengunjung, Taman Kota Sampit ternyata masih dibuka untuk umum. Bahkan pintu utama dan pintu alternatif untuk memasuki kawasan ini terbuka lebar.

Meski masih dibuka, namun hanya beberapa pengunjung yang masih memanfaatkan fasilitas umum ini untuk bersantai bersama keluarga, bahkan cenderung sepi dari pengunjung.

(jun/beritasampit.co.id)