Bandar Udara Kuala Pembuang Perketat Pengawasan Penumpang

Berita Sampit
Ist/BERITA SAMPIT - Bandar Udara Kuala Pembuang, pos pengawasan bidang pintu masuk Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Seruyan. Selasa, 24 Maret 2020.

KUALA PEMBUANG – Sebagai upaya mengantisipasi pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), Bandar Udara Kuala Pembuang menyiapkan alat pendeteksi suhu tubuh. Selasa, 24 Maret 2020.

Alat tersebut diperuntukan bagi semua penumpang pesawat, sementara itu penggunaan alat pendeteksi tersebut telah diterapkan pada penumpang sejak, Selasa, 24 Maret 2020 pagi tadi.

Kasubsi Teknik Operational Keamanan dan Pelayananan Darurat, Bandar Udara Kuala Pembuang, Imam Sugianto mengatakan bahwa alat tersebut sudah tiba sejak sore kemarin.

BACA JUGA:   Peran dan Aktivitas Strategis Ormas Dapat Menjadi Sinergi Membantu Pemerintah

“Yah, alat ini baru kemarin sore setelah beberapa hari kami pesan, jadi sudah kami lakukan pemeriksaan pada penumpang, belum ada yang terdeteksi jika ada yang terdeteksi virus corona, kami siap laporkan ke Ketua Gugus Tugas,” jelasnya.

Berita Sampit
AHMAD/BERITA SAMPIT – Kasubsi Teknik Operational Keamanan dan Pelayananan Darurat, Bandar Udara Kuala Pembuang, Imam Sugianto saat ditemui wartawan beritasampit.co.id. Selasa, 24 Maret 2020.

Setiap penerbangan, termasuk semua personel yang bertugas di terminal menyiapkan alat ini untuk memantau dengan memakai alat pendeteksi suhu tubuh, termasuk maskapai. Semua pihak berjibaku untuk menyediakan.

BACA JUGA:   Lima Petahana dan Lima Wajah Baru di Dapil II Dipastikan Duduki Kursi DPRD  Palangka Raya

“Kesiapan kita saat ini sudah siap semua, terutama yang rutin setiap penerbangan kita adakan pemindaian suhu tubuh,” jelasnya.

Sebelum adanya alat pendeteksi suhu tubuh pihak bandara hanya melakukan deteksi secara manual dengan melakukan wawancara terhadap penumpang dan meninjau riwayat perjalanan penumpang.

“Karena kemarin kita belum ada alat seperti ini kita cukup menanyakan historis perjalanan, apakah penumpang ada riwayat perjalanan keluar negeri atau daerah terpapar corona,” ungkapnya pada beritasampit.co.id.

(ASY/beritasampit.co.id)