Warga Palangka Raya yang Meninggal Adalah Guru Ngaji

IST/BERITA SAMPIT - Suasana Pemakaman seorang warga yang diduga terpapar Covid - 19, Kamis, 26 Maret 2020.

PALANGKA RAYA – Meninggalnya seorang warga Palangka Raya yang sebelumnya sempat dirujuk di rumah sakit Doris Syalavanus Palangka Raya, sempat menghebokan. Pasalnya beredar kabar diduga meninggal karena virus corono.

“Terkait warga yang meninggal tersebut, dia pernah diperiksa disini beberapa minggu lalu, dan seminggu kemudian diperbolehkan pulang ke rumah, selain itu pada saat pihak keluarga menghubungi kami kondisi warga tersebut sudah meninggal,” jelas  Humas RSUD Doris Slyvnus Palangka Raya dr Riza Syahputra. Kamis, 26 Maret 2020.

Untuk memastikan hal tersebut, wartawan media ini mencoba menggali informasi dan mengecek ke lingkungan tempat tinggal Almarhum.

Dari pengakuan tetangganya almarhum dikenal baik dan seorang Guru Ngaji yang sudah berprofesi sekitar 5 Tahunan.

BACA JUGA:   Agus Siswadi Apresiasi Peran Media Massa Sampaikan Informasi kepada Masyarakat Kalteng

“Iya, almarhum seorang guru ngaji,” singkatnya.

Ditempat terpisah, sebelumnya pasien yang diduga terinfeksi virus corona ini ke RSUD Doris Slyvanus Palangka Raya dalam rangka berobat. Kakinya mengalami benjolan yang cukup parah dan terpaksa harus dioperasi.

“Setelah dioperasi akhirnya diperbolehkan pulang, namun setelah beberapa hari di rumah kondisi tidak stabil,” ujar salah seorang kerabat almarhum yang enggan disebut namanya.

Lebih lanjut, kerabat almarhum mengatakan selama dalam pengobatan di rumah sakit, RSUD Doris Slyvanus Palangka Raya melakukan pengobatan secara profesional dan berusaha terbaik untuk kesembuhan pasien.

“Saya menceritakan ini tanpa bermaksud menyalahkan pihak manapun, karena pihak Doris pun sudah berusaha semaksimal mungkin menyelematkan nyawa keluarga saya namun takdir berkata lain,” ucapnya lirih.

BACA JUGA:   Nuryakin Membuka Pasar Murah Tahap Dua di Murung Raya

Mengenai, alasan kenapa pihak rumah sakit ikut mengurus proses pengubaran, menurutnya itu permintaan pihak keluarga, pasalnya, pihak keluarga percaya terhadap rumah sakit.

“Ini pihak keluarga lakukan karena kita mempercayakan kepada para tenaga medis dan ahlinya, termasuk agar jenazah dibalut plastik dan segera dimakamkan, tapi inikan hanya dugaan sementara, kita lakukan semua ini sebagai upaya pencegahan Virus corona,” ungkapnya.

Dibalik duka yang masih menyelimuti keluarganya, ia tetap mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada ditengah penyebaran virus corona.

“Saya juga berharap agar masyarakat tetap waspada dan jangan berlihan, kita tunggu hasilnya dan selanjutnya kita serahkan pada ahlinya,” pungkasnya.

(AFR/Aul/beritasampit.co.id)