Lockdown Pasar Tanah Abang, Perputaran Uang Rp1,8 Triliun Mandek

Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dok: Istimewa

JAKARTA— Mulai hari ini Jumat (27/3/2020), Pemprov DKI Jakarta menutup atau lockdown sementara Pasar Tanah Abang, Jakarta pusat, menyusul meluasnya wabah virus corona (covid-19) di ibu kota negara.

Kebijakan lockdown Pasar Tanah Abang hingga tanggal 5 April 2020 itu tak ayal kian mematikan ekonomi ibu kota. Mengingat pasar tanah abang kerap menjadi tolok ukur perputaran uang di Jakarta.

Hal ini sangat wajar pasalnya berdasarkan data Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSINDO) menyebut setiap harinya uang sekitar Rp1,8 triliun berputar di kawasan pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara itu.

Ketua Umum APPSINDO, Hasan Basri mengatakan perhitungan tersebut berdasarkan jumlah pedagang di pusat perbelanjaan itu berkisar 60 ribu orang.

Menurut dia, rata-rata setiap pedagang memiliki omzet sekitar Rp.30 juta per hari. Jadi, bila dikalikan dengan jumlah pedagang, maka diperoleh nilai perputaran uang per harinya sebesar Rp1,8 triliun.

“Ini mengapa Pasar Tanah Abang kerap dijadikan barometer ekonomi Jakarta bahkan nasional, karena perputaran duitnya gede,” ujar Hasan, Jumat, (27/3/2020).

Alasan lain menurut Hasan, Pasar Tanah Abang tersebut telah menjadi stimulus pengusaha-pengusaha tekstil di seluruh Indonesia.

“Banyak mereka berbelanja, di Tanah Abang sebelum dijual kembali di daerahnya. Jadi bisa dibayangkan bila pasar ditutup, dampaknya sangat besar terhadap ekonomi,” tandas Hasan Basri.

(dis/beritasampit.co.id)