Kalteng Lock Down..!! Masih Dikaji Dampak Positif dan Negatifnya

FOTO : Ilustrasi

PALANGKA RAYA – Tim Gugus Tugas Penanganan Virus Corona (Covid-19) Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Sabtu Sore merilis penambahan jumlah pasien positif Covid-19 menjadi 6 orang.

Hal ini disampaikan langsung oleh Suyuti Syamsul Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dalam Siaran Pers di Ruang Media Center Gugus Tugas Covid-19, Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya.

Hal ini disampaikan langsung, Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng, Suyuti Syamsul bahwa, Pasien positif bertambah 1 orang dengan jenis kelamin laki-laki dewasa, klaster Bogor dan sedang dalam penanganan di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.

BACA JUGA:   Pj Wali Kota Palangka Raya Berikan Hibah untuk Masjid Agung Kecubung Darurrahman

“Sampai saat ini semua yang positif merupakan imported case, kecuali anak umur 12 tahun,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, hasil pemeriksaan untuk di Palangka Raya lebih lambat karena masih menggunakan laboratorium pemeriksaan di Jakarta, sedangkan Pangkalan Bun lebih cepat karena pemeriksaannya di Surabaya.

“Mulai hari Minggu besok Palangka Raya akan mengalihkan tempat pemeriksaannya ke Surabaya supaya lebih cepat keluar hasilnya,” terangnya.

Selain itu dirinya juga menjelaskan perihal lockdown atau karantina wilayah di mana saat ini istilah tersebut sudah tidak asing lagi di masyarakat.

Sampai saat ini masih dikaji dampak positif dan negatifnya dari lockdown tersebut, Tentunya harus dilakukan pengkajian secara bertingkat. Termasuk juga harus mempertimbangkan seandainya penerbangan tiba-tiba dilarang, bagaimana harus mengirim sampel untuk pemeriksaan.

BACA JUGA:   Edy Pratowo Sebut Panen Raya di Pulang Pisau Alami Peningkatan Dibanding Tahun Lalu

Sampel harus dikirim paling lambat 4 jam sudah harus sampai. Hal ini akan menjadi masalah besar, Jadi pihaknya berencana mengirim surat ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar membuat alternatif pemeriksaan di Banjarbaru sehingga bisa ditempuh melalui jalur darat.

Namun ada hal lain yang menjadi kendala dan pertimbangan bahwa ada di Banjarbaru sampai saat ini belum siap karena fasilitas yang belum mendukung.

(AFR/beritasampit.co.id)