Satu Lagi Pasien Covid-19 di Kalteng Dinyatakan Sembuh

HARDI/BERITA SAMPIT- Yayuk Indrianti

PALANGKA RAYA – Satu lagi pasien Covid-19 (Virus Corona) di Kalimantan Tengah dinyatakan sembuh. Salah seorang pasien yang dikonfirmasi Positif Covid-19, Ergon Pranata Pieter (26) dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya dr Yayu Indriaty dalam konferensi pers, Rabu, 1 April 2020.

“Setelah menjalani masa isolasi cukup panjang dan terkonfirmasi Positif Covid-19 pada 26 Maret 2020, pasien menjalani pengobatan dan terapi, hari ini pasien dinyatakan negatif atau bukan penderita Covid-19 lagi,” ungkap dr Yayu.

Konferensi pers sendiri digelar, menurut dr Yayu, untuk memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai perawatan pasien selama diisolasi hingga dinyatakan sembuh.

“(Isolasi) bukan sesuatu yang patut kita takuti karena itu memang keadaan yang harus kita hadapi bahwa beliau bersama kami di rumah sakit tujuannya adalah untuk mencegah transmisi kepada masyarakat lain dan beliau sudah sepakat dengan hal itu. Hal ini juga untuk melindungi masyarakat kita secara menyeluruh. Ini menjadi tugas rumah sakit juga,” katanya.

Sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19, RSUD Doris Sylvanus sendiri memiliki kapasitas 38 tempat tidur dan hingga hari ini masih merawat 28 Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sejauh ini, RSUD Doris Sylvanud sudah merawat 80 orang PDP yang setiap hari terkonfirmasi Negatif Covid-19 dan dipulangkan.

BACA JUGA:   Pemprov Gelar Rakor Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah di Daerah untuk Menyinkronkan Program

Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang selama ini dilayani di klinik rawat jalan sejak masa Tanggap Darurat sebanyak 237 orang dengan terkonfirmasi Positif Covid-19 sampai hari ini sebanyak 10 orang dan dinyatakan sembuh 2 orang.

Ergon Pranata Pieter, dalam konferensi pers tersebut menceritakan bahwa dirinya benar baru saja pulang dari sekitar tanggal 28-29 Februari 2020 dan tiba di Palangka Raya tanggal 1 Maret 2020.

Setelah beberapa hari setibanya dari Bogor, calon Pendeta di GPIB Ebenhaizer tersebut mengaku mengalami deman, sempat menggigil, sedikit batuk, dan vertigo. Setelah dibawa ke UGD RS Siloam dan diobservasi, Ergon dinyatakan PDP dan dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus pada Selasa (17/3/2020).

Ergon mengaku sempat mengalami tekanan psikologis selama menunggu hasil laboratorium. Namun, para dokter dan perawat yang merawatnya, diakui Ergon, selalu memberikan motivasi dan dukungan.

Selain itu, para jemaatnya di BPIB Ebenhizer juga memberikan dukungan serta kooperatif dengan kesadaran mengisolasi diri dan meminum obat. “Support mereka yang terbesar, tidak menjauhi dan mendoakan,” kata Ergon yang menekankan bahwa kesembuhan pasien juga didukung oleh dukungan orang-orang di sekitarnya.

Selama dirawat di rumah sakit, Ergon juga mengaku mendapat perawatan untuk sakit lain yang dideritanya, seperti sakit perut dan vertigo. Selain itu, pasien juga masih diperbolehkan menggunakan handphone serta disedikan AC dan televisi untuk mengurangi kebosanan selama diisolasi dan tidak dapat dijenguk oleh keluarga.

BACA JUGA:   Sejumlah Nama Bakal Calon Gubernur Kalteng Mulai Muncul ke Publik

Ergon yang merupakan pasien sembuh Covid-19 kedua di Kalteng itupun memberikan motivasi kepada masyarakat bahwa penyakit ini tidak jauh lebih besar dari demam berdarah, meski penyakit ini dapat cukup beresiko bagi mereka yang telah lanjut usia, mengidap penyakit bawaan, atau memiliki imunitas yang rendah.

“Tapi kalau orang yang sehat, walau terinfeksi, bisa merawat diri di rumah dengan makan yang cukup, hidup yang baik, obat obatan, dan vitamin,” katanya.

“Kekhawatiran pasti ada, tapi olah kekhawatiran itu, jangan sampai kita kalah dengan kekhawatiran itu dengan tidak menganggap saya sakit parah. Saya anjurkan tetap isolasi diri karena memang orang tua sangat rentan. Saya sadari itu karena ada orang tua di sebelah saya dan mendapat perawatan intensif,” imbuh Ergon yang bersebelahan ruang isolasi dengan mentornya, Pendeta Hendri Tamaela.

Keduanya adalah kontak erat dan dinyatakan Positif Covid-19. Meskipun bersebelahan ruang isolasi, keduanya tidak diperbolehkan kontak langsung namun masih dapat berkomunikasi melalui telepon.

(Hardi/beritasampit.co.id)