Hidup Sebatang Kara, Pria Paruh Baya yang Meninggal Ini Pernah Membuat Surat Tidak Mampu Untuk Berobat

EVAKUASI : JMY/BERITA SAMPIT - sejumlah warga dan anggota PMI sampit saat mengevakuasi jenazah pria paruh baya yang meninggal di sebuah kontrakan.

SAMPIT – Seorang pria paruh baya yang meninggal di sebuah kontrakan Jalan Ketapi 4, RT 5 RW 12 Kelurahan Mentawa Baru Hilir Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Murni karena sakit.

Pria berumur 50 tahun itu bernama Subalus, berdasarkan kartu keluarga. Ia diketahui belum kawin sehingga tidak memiliki keluarga di Sampit.

Selain itu, memang bertempat tinggal di sebuah kontrakan yang memiliki dua lantai. Kebetulan, Subalus semasa hidupnya menempati sebuah kamar di lantai atas.

“Beliau sudah lama di sini, pendatang juga. Tetapi kontrakannya gratis, karena kita tau beliau tidak kerja dan sakit,” kata warga setempat yang enggan menyebutkan namanya, Kamis 2 April 2020 malam.

BACA JUGA:   Tim Penggerak PKK Kalteng Tanam Serentak 1.500 Bibit Cabai

Subalus ditemukan tetangga nya pada Kamis sore, ia memang menderita sakit yang sudah cukup lama. Di pipi kirinya terdapat semacam tumor yang membengkak.

Dari keterangan warga lainnya, ia kerap berobat karena asma dengan menggunakan becak.

“Beliau sudah pernah di bantu, seperti komunitas sosial. Riwayat beliau memang meninggal karena sakit, cuman masyarakat khawatir untuk mengevakuasi tadi karena kita tau situasinya lagi begini. Jadi wajar masyarakat khawatir, tapi sudah di iris oleh fardhu kifayah untuk dimandikan dan akan dikebumikan besok pagi,” kata lurah MB Hilir Maya Annisa.

Sebelumnya, warga setempat memang enggan untuk mengevakuasi jenazah korban. Namun saat petugas PMI, kepolisian, lurah dan RT setempat rapat. Maka pengurus fardhu kifayah segera mengevakuasinya dan dibantu oleh PMI cabang Sampit.

BACA JUGA:   Lomba Teknologi Tepat Guna: SMP Satap 2 Baamang Kotim Membuat Mesin Penetas Telur dari Limbah Kulkas

“Memang langkah warga sudah benar saja, beliau juga dipastikan tidak pernah berkontak dengan orang luar daerah dan tidak pernah keluar daerah. Jadi jenazah meninggal wajar,” kata Camat Ketapang H Sutimin

Camat juga memastikan hal tersebut kepada ketua RT setempat. Sementara itu, proses pemandian jenazah telah usai dilakukan oleh warga setempat. Hal ini sempat menjadi perhatian warga karena Kotim telah menjadi zona kuning dari kasus virus corona.

“Beliau juga pernah membuat surat tidak mampu untuk berobat dulu, itu kita yang buatkan,” kata seorang petugas kelurahan MB Hilir.

(jmy/beritasampit.co.id)