Komisi III Tanya Data Orang Terdampak Corona, Begini Paparan Dinas Sosial 

Ist/BERITA SAMPIT - Riskon Fabiansyah Anggota Komisi III saat mempertanyakan data PKH termasuk korban dampak Covid-19 kepada Dinsos.,

SAMPIT – Dalam rapat bersama mitra kerjanya hari ini Kamis 2 Avril 2020 tadi sore. Riskon Fabiansyah selaku anggota Komisi mempertanyakan kepada Dinas Sosial Kotim berkaitan realisasi Program Keluarga Harapan (PKH)  yang merupakan program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH yang sebelumnya ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi 7-8% pada tahun 2019, sebagaimana tertuang di dalam RPJMN 2015-2019.

Dari beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh legislator partai Golkar ini ditengah forum rapat bersama Tim Gugus Tugas yang hampir secara keseluruhan merupakan mitra kerja Komisi III tersebut dia menyebutkan data Reguler yang disampaikan oleh Kepala Dinsos Kotim Rusmiati, SH, MM belum mencakup korban atau masyarakat yang terdampak Corona atau Covid-19 hingga saat ini.

BACA JUGA:   Warung Penjual Solar Eceran Terbakar, Jago Merah Merambat ke Bengkel

“Yang ibu sampaikan Data regulernya saja, tetapi belum data masyarakat yang terdampak virus Corona hingga saat ini, maksud kami apakah ada langkah-langkah nantinya baik dari sisi pendataan tambahan kembali sesuai dengan dampak yang ditimbulkan oleh wabah Covid19 ini,” ungkap Riskon.

Dibincangi usai rapat mitra tadi sore Riskon memaparkan dalam hal ini data yang ada saat ini di tangan Dinas Sosial bukan data korban yang terdampak Corona saat ini melainkan data PKH sebelum Covid 19 ini terjadi. Dia menegaskan korban yang terdampak Covid 19 ini terutama berkaitan dengan status wilayah dimana Kotim saat ini masuk Zona Kuning diantaranya akan ada penambahan data korban terdampak.

“Contohnya karyawan perusahaan, perhotelan, pada pengusaha,petani karet, rotan, dan masih banyak lagi, termasuk pedagang-pedagang kecil lainnya yang terpaksa harus dirumahkan karena penyebaran wabah Virus Corona ini, itu yang kami maksud,” pungkasnya.

BACA JUGA:   Pasar Murah Kalteng, Patok Harga Beras 10 Kg Cukup Bayar Rp20.000

Sementara itu Kadis Sosial Kotim diwawancarai wartawan usai rapat juga menuturkan dari 30 ribu lebih data PKH diantaranya 12 ribu lebih yang belum terakomodir. Namun dia menegaskan dari Tim Gugus Tugas penanganan Covid-19  sebelumnya sudah mengantisipasi hal ini dengan cara akan menyalurkan bantuan dalam bentuk bantuan sembako sebanyak 20 ribu paket.

“Yang dibicarakan pak Riskon tadi itukan dampaknya, nah dari 3 ribu yang sudah terakomodir 18 ribu berarti sisa kurang lebih 12 ribu, dalam hal ini Tim Gugus Tugas sudah mengantisipasi hal ini dengan menyiapkan bantuan dalam bentuk sembako sebanyak 20 ribu paket,” tutup Rusmiati.

(Drm/beritasampit.co.id)