Lapas Sampit Tiadakan Jam Besuk, Petugas Medis Disigakan

DIPERKETAT : JMY/BERITA SAMPIT - Lapas klas IIB Sampit hanya memperbolehkan pihak keluarga menitipkan barang untuk narapidana, sedangkan untuk tatap muka ditiadakan demi mencegah virus corona.

SAMPIT – Dalam upaya mencegah wabah covid-19 masuk ke dalam lembaga permasyarakatan (Lapas) klas IIB Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Lapas tersebut memperketat pengamanan seperti titipan barang yang masuk oleh keluarga narapidana.

Selain itu, menurut Kepala Lapas kelas, Agung Supriyanto di depan pintu masuk, juga terdapat bilik penyemprot cairan disinfektan untuk mengurangi potensi masuknya virus corona.

“Saat ini jam besuk juga kita tiadakan. Kita juga tidak menerima tahanan baru, untuk sementara tahanan yang lain dititipkan di rumah tahanan kepolisian. Karena kapasitas yang tersedia di sini sudah over kapasitas,” ungkapnya di ruang kerja, Jumat 3 April 2020.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Pastikan Makanan di Pasar Ramadan Aman di Konsumsi

Agung menyebutkan, petugas medis yang disiagakan pihaknya hanya ada 2 orang. Menurutnya karena mereka punya satu dan tambahan 1, untuk pemeriksaan secara berkala setiap hari.

“Secara berkala kami adakan pemeriksaan, namun karena jumlahnya terlalu banyak jadi dalam 1 hari hanya melakukan per blok-bloknya saja secara gantian, karena untuk mengakomodir saat ini ada 700 lebih narapidana yang menghuni. Hari ini saja proses untuk penghuni kami 732 orang, jadi untuk tenaga medis terpaksa kita bikin sistem jadwal untuk pelayanan kesehatannya,” tutur mantan kepala lapas kota barabai itu.

BACA JUGA:   Sejumlah Petahana Bertahan Empat Periode di DPRD Kotim

Sementara itu, dalam penanggulangan wabah corona mereka juga melakukan penyemprotan disinfektan yang bekerjasama dengan dinas kesehatan dan PMI setempat.

“Kita juga melaksanakan pemberian multivitamin ke anak-anak secara berkala dan kegiatan-kegiatan lain seperti penyuluhan, budaya hidup bersih, atau sampai langkah yang sifatnya tempo dulu, secara berkala kami jam 10 sebagian blok napi kami jemur diterik matahari, peralatan tidur juga demikian. Untuk sementara ini napi kami lokalisir didalam tidak bisa berhubungan dengan orang luar, jadi komunikasi melalui videocall,” demikiannya

(jmy/beritasampit.co.id)