Ini Data Jumlah Pedagang Eks Mentaya Sampit, Sebagian Masih Enggan Menempati Kios

MASIH ENGGAN : JMY/BERITA SAMPIT - Sejumlah pedagang di pasar eks mentaya Sampit masih enggan menempati kios yang telah disediakan oleh pemerintah, alasannya karena masih merehab dan membaiki kios.

SAMPIT – Jumlah pedagang di pasar eks mentaya teather berdasarkan SK Bupati Kotawaringin Timur (Kotim)  nomor 188.45/0040/HUK/Disperdagin/2020 tanggal 11 Januari 2020 pada hasil pendataan pemukhtahiran data yang dilaksanakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), Satpol PP, Polsek Ketapang, Danramil Ketapang sebanyak 222.

Ratusan pedagang itu telah mendapatkan tempat dengan jenis dagangannya sejumlah 188 yang terdiri dari 74 pedagang kain, 18 pedagang aksesoris, 30 pedagang sepatu sandal, 13 pedagang aksesoris HP, 12 pedagang tas, 9 pedagang ATK, 3 pedagang kacamata, 2 pedagang jam, 5 pedagang kosmetik, 11 pedagang topi/sabuk.

Jumlah pedagang yang mendapatkan tempat berdasarkan hasil undian sebanyak 188 pedagang. Sedangkan yang belum di undi sebanyak 44 pedagang terdiri dari pedagang kuliner, stiker yang belum mendapat tempat kurang lebih 25 orang. Mereka yang memegang SK Kepala Disperdagin Kotim tahun 2016 dan saat pendataan tidak aktif sehingga tidak terdata oleh tim pemukhtahiran data dan yang dipakai untuk pembagian kios sekarang adalah SK Bupati.

BACA JUGA:   Tidak Sampai Tiga Hari Jalan B. Koetin Kembali Rusak

Kepala bidang perdagangan Disperdagin Kotim, M Tahir menyebutkan bagi pedagang yang belum terakomodir diusahakan mendapatkan tempat sehingga mereka bisa berdagang.

“Dari hasil undian harusnya para pedagang sudah menempati kios yang tersedia di pasar eks mentaya. Tapi masih ada yang memperbaiki atau merehab tempat jumlah yang sudah diundi, kata Tahir

Terpantau, di sejumlah kios dengan pintu rolling door memang masih terdapat kios yang belum ditempati alias kosong di gedung lantai dua. Namun sebagian lagi telah aktif berdagang sejak dua minggu lalu sesuai instruksi.

“Kami pedagang eks mentaya minta keadilan, kanapa kami pedagang lama harus pindah ke bangunan atas sedangkan orang yang bukan asli pedagang eks mentaya malah dapat tempat yang bagus dan strategis,” ungkap salah satu pedagang yang enggan menyebut namanya

BACA JUGA:   Dua Truk Adu Banteng di Jalur Tengkorak

Menurutnya sejumlah pedagang baru itu tidak ikut dalam pengambilan kupon pembagian toko kemarin.

“Apakah eks mentaya diperjual belikan, sedangkan kami pedagang lama malah dapat ditengah-tengah dan terpisah-pisah. Tolong Pak Bupati sidak ke eks mentaya, kasihan kami pedagang lama seakan-akan di buat mati penjualannya,” katanya degan wajah kecewa

Ia juga berharap agar Bupati Kotim Supian Hadi tidak hanya melakukan sidak pada pasar eks Mentaya, namun juga mencari tahu dalang dari jual beli toko yang ada di pasar eks mentaya.

(jmy/beritasampit.co.id)