Nasib Pedagang Kaki Lima Terancam Gulung Tikar

SEPI : JMY/BERITA SAMPIT - Salah satu gerobak dagang kaki lima penjual es memilih tutup akibat musim hujan yang melanda kota sampit. Sementara itu, dagangan penjual jamu juga tampak sepi dari pembeli

SAMPIT – Semenjak wabah virus corona meneror masyarakat, khususnya di Sampit kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Pendapatan ekonomi warga kian merosot akibat terdampak virus yang tengah meneror masyarakat itu. Begitu juga pada pedagang kecil di kawasan pasar eks mentaya teather yang berjajar di Jalan DI Panjaitan, Sampit.

Seorang pedagang kaki lima yang menjual minuma teh es, Andai menyebutkan, sejak mewabahnya virus corona. Omzetnya menurun drastis. Ditambah lagi, beberapa waktu terakhir ini, kota Sampit sering diguyur hujan.

BACA JUGA:   Sepekan setelah Ditemukan Mengapung di Sungai Mentaya, Jenazah Bayi Belum Dimakamkan

“Begini kalo musim hujan, wajar memang agak sepi dan omzet menurun. Tetapi penurunan ini dua kali lipat setelah wabah corona. Akhirnya, saya malam ini memilih menutup gadangan, karena seharian diguyur hujan. Jadi yang beli sedikit, sementara sisa bahan dagangan masih banyak,” ungkapnya, Selasa 7 April 2020

Ia menyebutkan, omzetnya saat ini menurun hampir 50 persen dari sebelumnya. Sementara itu, BMKG Kotim telah mengekuarkan peringatan dini cuaca pada kabupaten Kotim, Seruyan dan Katingan. Hal itu berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang. Serta akan berlangsung hingga pukul 20.00 WIB, pada Selasa 7 April malam ini.

BACA JUGA:   Warung Penjual Solar Eceran Terbakar, Jago Merah Merambat ke Bengkel

(jmy/beritasampit.co.id)