Selama Pandemi Corona, Pasien di Puskesmas Ketapang Berkurang

JMY/BERITA SAMPIT - Kepala Puskesmas Ketapang 2, Setyo Purwanto.

SAMPIT – Semenjak Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ditetapkan menjadi zona merah Covid-19 dengan diumumkan tiga pasien positif Corona, animo masyarakat untuk keluar rumah memang menurun.

Sesuai intruksi pemerintah, bahwa setiap masyarakat harus mengurangi aktivitas di luar rumah, terkecuali hanya melakukan hal penting saja, itupun wajib untuk menggunakan masker dan jaga jarak.

Dalam hal ini, Puskesmas Ketapang 2 yang berada di Jalan H Imran mengalami penurunan penanganan pasien dan pengunjung hingga 40 sampai 50 persen semenjak wabah corona muncul.

Kepala Puskesmas Ketapang 2, Setyo Purwanto mengatakan, bahwa pihaknya saat ini telah memberikan imbauan atau pemberitahuan agar warga yang tidak terlalu sakit sekali untuk tetap bertahan dirumah. Terkecuali sudah dalam kondisi benar-benar sakit.

BACA JUGA:   PPLIPI Kotim Berbagi Takjil di Nur Mentaya Sampit

“Hal ini untuk membatasi interaksi dengan orang-orang, dan interaksi di Puskesmas pun turut dikurangi dengan cara memberikan batasan pada tempat duduk pasien,” ungkap Setyo saat dikonfirmasi, Selasa 7 April 2020.

Sementara itu, soal tempat duduk, Puskesmas mendapatkan bantuan dari Camat setempat, karena pada hari biasanya kursi yang ada masih kekurangan. Sehingga dengan adanya pembatasan tempat duduk, pemakaian kursi bertambah banyak dengan menjalankan protokol yang sesuai dengan imbauan pemerintah dalam pencegahan corona.

Dikatakan Setyo, sebelum virus corona, pada hari normal 88 tempat duduk itu kadang kurang. Namun karena ada pembatasan ini yang biasanya satu kursi bisa dipakai empat orang sekarang hanya dua orang.

BACA JUGA:   Sejumlah Nama Birokrat Dinilai Kandidat Kuat di Pilkada Kotim

“Alhamdulillah masyarakat cukup memahami bahwa yang ke Puskesmas hanya yang sakit saja, dan ini kita batasi juga yang tidak perlu berobat dipersilahkan menunggu di luar, ada kursi lipat yang disediakan dari bantuan Camat tadi,” tuturnya.

Dia mengakui, bawah sebelum wabah corona, pihaknya bisa melayani 80 pasien bahkan pada hari Senin bisa capai 100-150 kunjungan pasien yang berobat. Namun saat ini, pihaknya mengalami penurunan kunjungan pasien 40 hingga 50 persen. (jmy/beritasampit.co.id).