SAMPIT – Asosiasi Ikatan Guru Raudatul Atfal setingkat pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kotawaringin Timur (Kotim) mengadu ke Lembaga Legislatif lantaran tidak mendapatkan gaji akibat terdampak Covid-19 yang terjadi saat ini.
Kedatangan guru-guru perempuan yang disambut langsung oleh Ketua DPRD Kotim Dra Rinie dan Sekertaris Komisi III H Bardiansyah dan H Bunyamin ini menyampaikan beberapa keluhannya berkaitan dengan masalah gaji yang harusnya mereka dapatkan dari uang SPP para siswa tersebut.
Namun lantaran para orang tua siswa yang mengeluhkan terdampak Corona saat ini akhirnya para guru tersebut tidak mendapatkan gaji.
Dalam hal ini Ketua Rinie sebagai ketua DPRD mengatakan, pihaknya sebagai wakil rakyat tentunya akan melakukan langkah-langkah berkaitan dengan hal yang disampaikan oleh pihak IGRA di ruang
kerjanya Senin 13 April sekira pukul 13.00 sore tersebut.
“Tadi kami sampaikan agar mereka IGRA ini menyurati pihak Kementerian Agama (Kemenag) karena mereka bernaung dibawah Kemenag, nanti tembusannya ke kami termasuk ke pihak eksekutif, kami akan carikan solusinya,” ungkapnya.
Disamping itu ketua dewan juga menyampaikan masalah tersebut nantinya akan ditangani oleh Komisi III yang membidangi, dan tentunya DPRD dalam hal ini akan menyesuaikan dengan Perda Diniyah yang sebelumnya sudah dibahas tersebut.
“Karena kamaren sempat dibahas Perda Diniyah, tentunya nanti akan kami lakukan kajian juga soal ini, apakah mencakup RA atau tidak, memang serba salah satu sisi para guru RA ini mendapat gaji mereka dari para orangtuanya siswa, disatu sisi lagi orangtua murid ini juga terdampak Corona saati ini, ini yang menjadi kajian kami,” tutupnya.
(Drm/beritasampit.co.id)
