Cegah Covid-19, Rencana Pasar Ramadan di Sukamara Dibatalkan

Pasar Kuliner : ENN/BERITA SAMPIT : Rencana pasar ramadan tahun ini harus dibatalkan sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Sukamara.

SUKAMARA – Wakil Bupati Sukamara H Ahmadi mengatakan bahwa pihaknya telah merencanakan pasar Ramadan tahun ini dengan physical dan sosial distancing yang matang.

Namun rencana untuk kegiatan tahunan tersebut terpaksa dibatalkan lantaran banyaknya masukan dari masyarakat dan Organisasi Kepemudaan serta praktisi kesehatan agar zona hijau yang disandang Sukamara saat ini tidak berubah menjadi kuning atau merah.

“Rencana pasar Ramadan dibatalkan, kita sebenarnya sudah merencanakan dengan physical dan sosial distancing untuk sebanyak 40 lapak yang sudah mendaftar, diatur sedemikian rupa sehingga membuat jarak antar blok saja 10 meter,” jelas Ahmadi, Kamis (16/4/2020).

BACA JUGA:   Diskeptan Sukamara Kembali Gelar Pasar Penyeimbang

“Kemudian jarak setiap lapak itu rencananya 6 meter, sampai untuk antrean, ada pos jaga juga lalu tulisan menu disetiap lapak, sehingga masyarakat tidak perlu antre lama,” lanjut Ahmadi.

Semua rencana telah disiapkan agar pelaksanaan pasar Ramadan berjalan sesuai dengan ketentuan dari pemerintah agar tidak terjadi kontak dan penyebaran virus Corona terpaksa dibatalkan agar tidak ada kekhawatiran masyarakat terkait dengan penyebaran Covid-19.

“Semua sudah siap tapi kita harus menerima masukan dari pahlawan yang berada digarda terdepan yaitu mereka kesehatan yang menolak rencana tersebut untuk menjaga wilayah kita,” jelas Ahmadi.

BACA JUGA:   Pentingnya Ubah Paradigma Pengolahan Sampah Jadi Pengurangan di Sumber dan Daur Ulang Sumber Daya

Ahmadi juga mencari aspirasi lain terkait dengan pelaksnaan pasar ramadan yang sebenarnya merupakan upaya untuk menghidupakn perekonomian masyarakat khususnya pelaku UMKM diwilayah tersebut.

“Selain aspirasi dari pihak kesehatan, saya juga minta pendapat ke tim gerakan jaga kampung yang jawabannya juga sama, menolak dan lebih baik menjaga agar tidak ada mobilisasi warga jangan karena kita di zona hijau, lalu lengah,” terang Ahmadi. (enn/beritasampit.co.id)