Madu dan Jahe Jadi Barang Laris di Kalteng

HARDI/BERITA SAMPIT - Koordinator Konsultan PLUT KUMKM Dinas Koperasi dan UKM Kalteng, Hary Araiyanto.

PALANGKA RAYA – Dimasa pandemi Covid-19, madu dan jahe jadi barang laris yang dipesan oleh masyarakat, karena khasiatnya yang bagus untuk kesehatan. Hal ini diungkapkan Koordinator Konsultan PLUT KUMKM Dinas Koperasi dan UKM Kalteng Hary Araiyanto di tempat kerjanya, Kamis, 16 April 2020.

“Untuk madu yang ukuran 500 mili liter itu kita jual Rp 158.000, akan tetapi untuk yang di swalayan harganya Rp 180.000. Harga untuk jahe bervariasi dari Rp 23.000 sampai Rp 30.000 untuk 250 gram,” ungkap Hary Araiyanto.

Harga yang kita pasang itu, kata Hary berdasarkan harga dari para pelaku usahanya langsung. Dinas Koperasi dan UKM Kalteng membantu pelaku usaha sehingga mereka tidak dikenakan pajak sama sekali, baik itu biaya karyawan maupun biaya sewa.

BACA JUGA:   Dislutkan Gelar Rapat Anggota Tahunan

“Jadi kita membantu mereka secara gratis, untuk mempromosikan, memasarkan produknya,” kata Hary Araiyanto.

Untuk stok madu dan jahe katanya, mereka siap, karena untuk madu yang mensuplainya dari Kabupaten Barito Selatan dan Kota Palangka Raya. Untuk madu dari Kabupaten Barito Selatan mereka menggunakan madu hutan dan untuk Kota Palangka Raya menggunakan madu budidaya.

BACA JUGA:   Beasiswa TABE Tidak Ada Kejelasan, Netizen Ramai-ramai Serbu Akun Instagram Disdikkalteng

Semenetara untuk jahe, katanya mereka menggunakan jahe merah dan putih yang di produksi dari Kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya.

“Untuk penjualan mereka biasanya datang langsung ke PLUT, dan ada juga pemesanannya menggunakan sistem online. Untuk mempromosikannya kita melalui media sosial, dari segi penjualan madu dan jahe ini dalam sebulan saja bisa sampai ratusan,” ucapnya.

Selain itu untuk kemasannya sendiri untuk madu menggunakan botol plastik, sementara untuk jahe menggunakan kemasan plastik yang bagus. (Hardi/beritasampit.co.id).