Dampak Corona, Begini Curhat Pembudidaya Ikan Nila Keramba Lanjas

SHP/BERITA SAMPIT - Jojon salah seorang pembudidaya keramba saat memberi makan ikan di keramba miliknya.

MUARA TEWEH – Pembudidaya ikan keramba, yang ada di daerah Jalan Keladan, kelurahan Lanjas, kabupaten Barito Utara, kini ikut merasakan imbas dari virus corona yang tengah melanda Barut.

Hal itu dikatakan oleh salah satu petani ikan di daerah tersebut, Junaidi Candra Lesmana atau yang akrab di panggil Jojon itu mengungkapkan, ia merasakan sekali dampak dari virus corona.

“Saya sangat merasa sudah terdampak, dengan corona ini,”katanya kepada beritasampit.co.id Sabtu 18 April 2020, sore saat dijumpai di kerambanya.

Jelasnya lagi, bahwa usaha yang sudah digelutinya selama enam tahun terakhir itu. Saat ini, dari dua puluh satu keramba tersebut, hanya tinggal separuh yang dikelola olehnya.

Hal itu, dikarenakan disamping modal yang menipis akibat dari sering gagal panen, ditambah lagi dengan sepinya pembeli.

“Jadi usaha saya ini, pinjam uang buat modal dari bank juga,” katanya lagi, sambil memberi pakan ikan saat sore tadi.

Budidaya keramba nila ini biasanya dalam sekali panen tempo empat sampai dengan lima bulan. Sementara dari bibit yang dilepaskan sebanyak 5000 bibit dalam satu keramba, biasanya saat panen hasil hanya separuh dari jumlah bibit yang dilepaskan

“Karena kita keramba sungai, jadi saat ditebar pada hari pertama biasanya hari ketiga sudah mati sebanyak seribu lima ratusan,” tuturya.

Adapun saat harga bibit, ia menjelaskan dibelinya satu ekornya Rp 225, sementara jika ditotal 5000 bibit Rp 1.125.000, selain itu dia juga harus menyiapkan modal pakan sampai panen Rp 5.250.000.

“Itu dalam satu kali panen untuk satu unit keramba modalnya, dan kalau pakai karyawan tambah lagi kita biaya upahnya,” tukasnya.

(shp/beritasampit.co.id)