Begini Curhatan Pedagang Gado-gado Dusun Bangdep di Tengah Pandemi Corona

SHP/BERITA SAMPIT - Sisilia dan rekannya saat melayani pelanggan yang memesan gado-gado.

MUARA TEWEH – Seorang pedagang gado-gado dusun Trans Bangdep, desa Bintang Ninggi I, kecamatan Teweh Selatan, kabupaten Barito Utara mengaku pendapatannya menurun setelah pandemi Covid-19 mewabah.

Dikatakan Ibu Sisilia bahwa saat persoalan pandemi corona virus desensie (Covid-19), mewabah. Pendapatannya menurun hampir, mencapai 50% saat ini.

“Sehari kalau waktu tidak ada persoalan virus corona, dapat saja dari 380 ribu sampai dengan 450 ribuan,”katanya saat dijumpai Sabtu 25 April 2020, pagi.

BACA JUGA:   Petahana Banyak yang Tumbang, Berikut Nama-nama Caleg yang Berhasil Dapatkan Kursi DPRD Kalteng

Tambahnya, hasil itu kini sejak Barito Utara mewabah dan protokol pemerintah serta imbauan Kapolri ada, sudah tak segitu lagi penghasilannya.

“Sudah turun ini, pendapatan warung gado-gado saya. Sehari cuma bisa dapat 200 ribuan saja lagi,”katanya yang juga mengaku bahwa suaminya hanya penyadap karet.

Selain itu, dalam usaha yang ia jalani sejak tahun 2015 lalu itu bukan hanya menjual gado-gado saja. Tetapi juga menjual, aneka kue dan kerupuk serta rampiye juga serta aneka minuman kopi da ice.

BACA JUGA:   Sudah Tiga Bupati Berganti Jalan Wilayah Utara Kotim Tetap Sengsara

“Pelanggan, biasanya dari perusahaan yang banyak minta bungkus kan. Kalau warga dusun, ada juga tapi tak banyak, dan warga yang kebetulan melintas juga. Tapi sekarang, sudah tidak ada lagi,”tukasnya.

Saat ini, meski sedang suasana Ramadhan iapun tetap buka untuk melayani yang tidak sedang berpuasa baik di dusunnya maupun yang melintas.

(shp/beritasampit.co.id)