Pilih Hidangan Sehat Saat Puasa Ramadhan

Ilustrasi

Dalam satu periode tertentu, tubuh kita membutuhkan masa untuk melakukan proses pembersihan agar seluruh organ-organ tubuh dapat bekerja dengan lebih maksimal dan menyingkirkan bahan-bahan berbahaya yang tanpa sengaja masuk kedalam tubuh, baik melalui udara, makanan maupun minuman. Proses pembersihan ini disebut dengan detoksifikasi.

Puasa merupakan satu proses detoksifikasi alami. Maka dengan melakukan puasa, tubuh akan mampu bekerja dengan maksimal.

Agar dapat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan sempurna, tentu saja dibutuhkan tubuh yang fit dan sehat.

Sahur dan Berbuka Puasa, memiliki peranan penting agar tubuh kita tidak lesu, lemah dan kurang energi. Jenis makanan yang tepat saat Sahur dan Berbuka Puasa sangat membantu kelancaran dalam menunaikan Ibadah Puasa.

Menurut hasil penelitian, selama berpuasa, kadar glukosa di dalam darah akan menurun, demikian juga dengan tekanan darah, kandungan lemak dan berat badan.

Untuk itulah, dibutuhkan puasa dengan benar agar jangan sampai mengganggu kesehatan kita.

Para pakar gizi menyatakan seseorang tetap aktif atau menjadi lamban saat berpuasa sangat bergantung pada jenis dan jumlah asupan makanan yang dikosumsi. Pasalnya, puasa tidak berarti aktivitas berhenti.

Untuk mencegah kelelahan yang timbul saat puasa dan badan tetap aktif tanpa kehilangan banyak energi, para pakar diet dan gizi merekomendasikan rencana pola makan seimbang.

Agar kinerja tubuh tetap optimal, pakar gizi menganjurkan makanan padat energi pada menu, terutama saat berbuka dan sahur. Makanan tersebut bisa berupa kurma, bubur oat-meal, jus buah segar dan juga sereal seperti beras, pasta, buah-buahan, dan protein seperti susu. Semua jenis makanan tadi bisa menghasilkan diet seimbang.

Berkaitan dengan jam puasa yang panjang di beberapa negara, karbohidrat kompleks, atau jenis makanan yang lambat dicerna sebaiknya dikonsumsi saat Sahur, sehingga makanan tersebut bertahan lama dalam tubuh. Dengan demikian, mereka yang berpuasa tak begitu merasa lapar di tengah hari.

Sebagian besar pakar merekomendasikan Sahur ringan, dimana di dalam menu terdapat karbohidrat kompleks. Beberapa jenis makanan yang menjadi sumbernya adalah biji-bijian seperti gandum, oats, semolina, kacang, lentil, gandum utuh dan beras.

Selain persoalan asupan, dehidrasi, menurut dokter juga salah satu penyebab yang menjadikan kinerja dan aktifitas tubuh menurun saat puasa. Di musim kemarau, tingkat dehidrasi yang dialami bisa kian memburuk, terlebih bagi mereka yang diharuskan bekerja di luar ruangan ketika matahari bersinar terik.

Menurut ahli nutrisi, dehidrasi juga bergantung pada seberapa banyak seseorang minum sebelum puasa, pada aktivitas fisik dan efisiensi kerja organ tubuh seperti ginjal. Disamping itu sebisa mungkin menghindari olahraga berat, menghindari makanan karbohidrat olahan dan aktivitas yang menyerap banyak energi, seperti beragumen dengan seseorang.

Selain itu, mereka yang berpuasa dianjurkan menghindari makanan penghasil gas lambung, seperti kudapan dari kacang-kacangan di malam hari, makanan tinggi lemak, makanan olahan dan siap saji seperti keripik atau minuman yang beresiko memperparah dehidrasi, seperti minuman bersoda dan jajanan gorengan serta makanan berbumbu dan pedas.

(jun/berbagaisumber/beritasampit.co.id)