Pendapatan Pedagang Anjlok, Harga Sembako Merangkak Naik

ILHAM/BERITA SAMPIT - Bawang salah satu komoditi yang saat ini cukup mahal harganya di pasar tradisional Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit, Kotawaringin Timur.

SAMPIT – Sejak dilanda pandemi Covid-19, omzet pedagang sembako yang ada di pasar tradisional Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit anjlok, bahkan sampai 50 persen.

Hj Maria, salah seorang pedagang sembako mangatakan, bahwa biasanya pendapatan kotor pedagang dalam satu hari berkisar Rp 1 juta atau Rp 1,5 juta, “Selama Corona ini, hanya bisa separuhnya kami dapat, itu pendapatan kotor belum dipotong dengan modal jualan kita,” ungkap Hj  Maria, Senin 27 April 2020.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Raih Predikat Sangat Baik Terkait Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2023

Selain itu, yang cukup memberatkan mereka, kini harga sejumlah sembako juga mulai merangkak naik, seperti emping, kacang tanah dan juga kacang putih.

“Harga emping sekarang sudah Rp 100.000, biasanya hanya Rp 80.000 per kilo. Kacang putih dari Rp 30.000 jadi Rp 38.000, kacang tanah biasanya Rp 25.000 kini Rp 30.000 per kilo,” paparnya.

Demikian juga pada harga bawang masih cukup mahal, seperti bawang merah masih di jual kisaran Rp 36.000- Rp 38.000, dan bawang putih bertahan di harga Rp 40.000 per kilogram.

BACA JUGA:   Akun Instagram DLH Kotim Diretas, Posting Sejumlah Foto Vulgar dan Bitcoin

“Dampak Corona ini sudah sangat merugikan kami, bagaimana pun kami harus mensiasati benar-benar biar tidak rugi, apalagi di bulan ramadan ini harga di agen juga mulai naik, kami harus bertahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” pungkas Maria. (Cha/beritasampit.co.id).