Hujan dan Air Pasang, Puluhan Desa di Kotim Dilanda Banjir dan Beberapa Kawasan di Sampit Tergenang Air

BANJIR : JUN/BERITA SAMPIT - Salah satu halaman rumah warga di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tergenang air, akibat hujan dan air pasang.

SAMPIT – Hujan yang mengguyur beberapa hari belakangan ini, membuat sejumlah daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dilanda banjir. Bahkan hujan yang disertai air Sungai Mentaya pasang besar, beberapa kawasan di kota Sampit tidak luput dari genangan air. padahal kawasan tersebut sebelumnya belum pernah tersentuh banjir.

“Disini sebelumnya tidak pernah banjir. Mungkin ini karena air hujan lambat turun ke Sungai Mentaya, apalagi saat ini sedang pasang besar. Ini sudah tiga hari, setiap sore air masuk ke halaman, tapi malamnya surut lagi,” ucap Rahmad, salah seorang warga Kelurahan Baamang Hilir Kecamatan Baamang, Senin 4 Mei 2020.

Dia menceritakan, sebelumnya, Sabtu sore 2 Mei 2020, hujan yang turun sejak dini hari mengakibatkan halaman rumahnya dan beberapa halaman rumah lainnya terendam air. Ketinggian airpun berveriasi, setinggi mata kaki hingga knalpot sepeda motor.

“Air pasang naik mulai pukul 15.00 WIB. Awalnya hanya di jalan besar, tapi sekitar dua jam kemudian mulai masuk ke halaman. Apalagi harinya juga hujan, jadi banjirnya cukup tinggi, tapi nggak sampai masuk ke rumah. Hanya halaman saja yang tergenang air,” imbuhnya.

BACA JUGA:   Sejumlah Pohon Bertumbangan di Sampit Saat Diguyur Hujan Jumat Pagi

Sementara dari informasi yang dihimpun Berita Sampit, banjir setinggi 10 sampai 30 sentimeter melanda sejumlah desa di Kecamatan Cempaga hulu, Bukit Santuai, Antang Kalang, Mentaya Hulu, Parenggean, Telaga Antang Tualan Hulu dan Kecamatan Kota Besi.

Banjir juga telah masuk ke dalam rumah warga dan gedung sekolah.

Puluhan desa yang terendam banjir itu, diantaranya Desa Tumbang Mujam, Desa Sebungsu dan Desa Tanjung Jorong di Kecamatan Tualan Hulu . Desa Tumbang Sangai di Kecamatan Telaga Antang. Desa Bajarau di Kecamatan Parenggean Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi, serta puluhan desa lainnya di wilayah utara Kabupaten Kotim.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, sementara mencatat sedikitnya 29 Desa yang ada di 8 Kecamatan tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa hingga 1 meter lebih.

BACA JUGA:   Banjir Sejumlah Desa di Kotim Berangsur Surut

Kepala BPBD Kotim, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Yephi Hartadi Heriyanto, Sabtu 02 Mei 2020 kemarin menyebutkan, guna memudahkan pemantauan, pihaknya telah membangun Posko, salah satunya di Kantor Desa Bajaru Kecamatan Parenggean. Sebab dikawasan ini terdapat beberapa Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi.

“Agar tim BPBD dapat bergerak lebih cepat dalam melakukan penanggulangan, maka Posko kita pusatkan di Kantor Desa Bajarau. Posko sudah dibuat dan tim sudah ada disana,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Sosial Kotim, Rusmiati, mengatakan bahwa penyaluran bantuan untuk warga terkena banjir hingga saat ini masih menunggu data dari pihak Kecamatan yang daerahnya terkena banjir.

“Untuk bantuan akan segera disalurkan ke daerah yang terkena banjir. Demikian juga dapur umum siap didirikan setelah adanya laporan dan data dari pihak kepala desa dan Camat setempat,” katanya.

(jun/beritasamppit.co.id)