Kalteng Mengalami Deflasi 0,18 Persen

ISTIMEWA/BERITA SAMPIT - Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah, Bambang Supriyono (kiri).

PALANGKA RAYA – Dari 90 kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional, 39 mengalami inflasi dan 51 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau mencapai 0,88 persen dan deflasi tertinggi di Pangkal Pinang mencapai 0,92 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) juga telah merilis, bahwa Palangka Raya dan Sampit menempati peringkat ke-40 dan ke-14 kota deflasi tertinggi di tingkat nasional.

BACA JUGA:   Seorang Pengendara Motor di Katingan Diduga Jadi Korban Tabrak Lari Truk Bermuatan

“Deflasi di Palangka Raya mencapai 0,10 persen dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mencapai 1,13 persen, serta makanan, minuman, dan tembakau 0,23 persen,”kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kalteng, Bambang Supriyono, Senin 4 Mei 2020.

Saat konferensi pers, ia juga mengatakan deflasi di Sampit mencapai 0,33 persen, hal itu juga dipengaruhi oleh penurunan indeks harga kelompok seperti informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mencapai 1,51 persen, transportasi 1,16 persen, serta makanan, minuman, dan tembakau 0,37 persen.

BACA JUGA:   Alian Masyarakat Kalteng Desak Kapolri Evaluasi Polda Kalteng

Data tersebut berdasarkan dua kota acuan yaitu Kota Palangka Raya dan Sampit, Provinsi Kalimantan Tengah mengalami deflasi sekitar 0,18 persen, diikuti oleh laju inflasi tahun kalender 0,25 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun 1,66 persen yang cukup rendah. (Hardi/beritasampit.co.id).