Dua Orang PDP Reaktif RDT di Barito Utara Telah Ditemukan

SHP/BERITA SAMPIT – Konfrensi Pers Tim Gugus Tugas Covid-19 kabupaten Barito Utara.

MUARA TEWEH – Tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 kabupaten Barito Utara, Kamis 14 Mei 2020, menggelar press release terkait perkembangan covid-19 di Barito Utara.

Dalam press release yang berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Barito Utara itu, dihadiri Kepala Dinas Kominfo dan Persandian M Iman Topik, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Siswandoyo selaku juru bicara, dan Direktur RSUD Muara Teweh, Drg Dwi Agus yang juga selaku Kepala Ruangan Perawatan Covid-19 ruang Matahari.

Dengan mengundang perwakilan jurnalis dari berbagai media yang ada di Barito Utara, dalam keterangannya juru bicara, Siswandoyo menyampaikan. Bahwa sejak 12 Maret hingga 13 Mei 2020 pukul 09.00 WIB.

Total pasien ODP kumulatif berjumlah 46 orang, dengan rincian rawat di RS 2 orang, 4 orang dalam proses pemantauan dan 40 orang selesai pemantauan. Adapun untuk jumlah pasien PDP, sebanyak 17 orang dengan rincian hasil swab negatif 13 orang, menunggu hasil lab 1 orang, pasien yang masih dirawat 2 orang dan isolasi mandiri 1 orang.

Disampaikan juga, bahwa dari total 17 orang tersebut pada kemarin ada penambahan 2 orang yang hasil rapid test (RDT) nya, dinyatakan reaktif.

Sedangkan untuk positif berjumlah 3 orang yang dirawat di RSUD Doris Silvanus Palangka Raya, dengan 2 orang pasien telah dinyatakan sembuh yakni pasien nomor 1 dan 3.

Sedangkan pasien nomor 2 saat ini, kondisinya dalam keadaan stabil namun masih menunggu hasil swab test lanjutan lagi.

“Terkait kasus pasien PDP yang terbaru, disampaikan bahwa pasien tersebut datang dengan keluhan diare, dan hasil skrining menunjukkan tidak memenuhi kriteria covid lainnya,”kata Siswandoyo.

Sehingga tambahnya, prosedur yang dilakukan saat ini sesuai penanganan pasien umum lainnya. Setelah dirawat dua malam, kecurigaan tim medis muncul pada saat keesokan harinya.

BACA JUGA:   Pentingnya Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, Herson B. Aden: Pedoman untuk Hidup Bermasyarakat

Dimana pasien bercerita bahwa beberapa hari yang lalu, ada keluarga beliau yang meninggal secara mendadak.

“Sejak dari saat itu muncul kecurigaan dan setelah itu dokter kami di rumah sakit berinisiatif untuk di rapid (test), dikarenakan ada anggota keluarganya yang meninggal mendadak, setelah kita rapid hasilnya reaktif,” ucapnya juga.

Dan langkah selanjutnya, pihak Rumah Sakit langsung melakukan rapid test kepada 31 orang tenaga kesehatan di Rumah Sakit. Dimana semua adalah yang sempat berkontak atau menangani pasien secara langsung dengannya.

“Alhamdulillah hasilnya negatif, meskipun demikian pada saat ini tenaga kesehatan tersebut dikarantina di Rusunawa Rumah Sakit dan untuk sementara waktu tidak melayani pasien langsung sambil menunggu rapid test kedua dan hasil swab pasien yang berinisial MA tersebut keluar,” terang Sis.

Dan apabila hasil swabnya positif maka 31 tenaga kesehatan tersebut, akan dilakukan swab test tanpa menunggu rapid test kedua lagi.

Terkait dengan contact tracing pasien PDP tersebut, tim medis telah melakukan rapid test terhadap keluarga, orang dekat pasien, dua orang pasien yang satu ruangan, termasuk warga yang menangani pengurusan jenazah anggota keluarga MA tersebut.

“Kontak erat pasien ada 8 orang yang kita rapid dengan hasil 7 orang non reaktif, dan 1 orang reaktif yakni istri dari pasien. Dan 4 orang yang menangani jenazah anggota keluarga MA, juga telah dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif, jadi total ada 12 orang yang telah di rapid test terkait contact tracing pasien PDP tersebut,”imbuhnya.

Adapun terkait kewaspadaan dini, terhadap jenazah keluarga pasien yang meninggal pada beberapa waktu lalu, Siswandoyo menyampaikan bahwa pada hari ini dan besok akan dilakukan tracing kembali terhadap riwayat perjalanan dan pengobatan almarhum serta orang yang kontak erat dengan almarhum untuk dilakukan skrining dan rapid test.

BACA JUGA:   GPPI Sebut Sebagian Perusahaan Perkebunan Telah Memberikan THR Lebih Awal

Untuk itu, Siswandoyo kembali menyampaikan himbauan pemerintah kepada warga masyarakat yang juga telah disampaikan oleh Bupati Barito Utara, agar jangan panik, namun tetap waspada.

Dan hendaknya harus disiplin, dulu dalam artian cuci tangan pakai sabun, disiplin pakai masker, dan jaga jarak, serta hindari kerumunan, bahkan jangan keluar rumah apabila tidak ada kepentingan. Ini juga penting, yaitu disiplin bekerja, belajar, beribadah dari rumah, PHBS, makan makanan bergizi, aktifitas fisik min 30 menit sehari.

“Apabila sakit harus jujur kepada tenaga kesehatan tentang riwayat penyakit, perjalanan dan kontak dengan siapa saja, agar misi kita dalam memutus penyebaran Covid-19 ini dapat tercapai,”tukasnya.

Sememtara Kepala Dinas Kominfosandi, M Iman Topik, selaku moderator pers rilis menyampaikan dengan adanya pers rilis tersebut, semoga tidak ada polemik dan kesimpang siuran berita terkait pasien PDP yang kemarin sempat heboh di media sosial.

“Semoga dengan bantuan pemberitaan dari teman-teman wartawan dapat membantu pemerintah dalam memberikan informasi terkait perkembangan terbaru dan penanganan covid-19 di Barito Utara saat ini,”ucapnya.

Selain itu, ia juga berharap semoga Barito Utara dalam situasi Covid-19 yang terkendali dari wabah pandemi ini.

“Namun walaupun ada pasien reaktif, akan segera dilokalisir sehingga tidak menjadi wabah yang berkembang dan kita tetap aman sebagaimana doa dari kita semua,” tutup Topik.

(shp/beritasampit.co.id)