Damkar Kobar Evakuasi Sarang Tawon di Empat Lokasi Berbeda

Man/BERITA SAMPIT – Sejumlah Petugas Damkar Kabupaten Kobar saat mengevaluasi sarang tawon di rumah warga di Jalan Iskandar samping Hotel Avllah Pangkalan Bun.

PANGKALAN BUN – Menindaklanjuti adanya laporan dari masyarakat, anggota Damkar yang tergabung di Markas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Kobar, memusnahkan sarang tawon, di sejumlah rumah penduduk. 21 Mei 2020 malam.

Menurut sejumlah warga, sarang tawon saat ini marak bersarang di rumah-rumah penduduk. Bahkan, pada bangunan rumah gedung yang belum rampung dan terbengkalai banyak ditemukan sarang tawon.

Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Kobar Majerum Puri, melalui Kepala Seksi Penyelamatan dan Evakuasi Korban, Agus Dwi Suhartono saat dikonfirmasi di lokasi, mengatakan malam ini mendapatkan empat laporan dari masyarakat.

BACA JUGA:   Hati-Hati Jalan di Sekitar Perkebunan Sawit, Banyak Ular Cobra

“Saya mengimbau kepada warga masyarakat, khususnya di Kota Pangkalan Bun, jika menemukan sarang tawon di rumah agar segera melaporkan ke Kantor Satpol PP dan Damkar di Jalan HM Rafii Pangkalan Bun,” kata Agus.

“Sekarang baru, yang ini kita musnahkan ,“ kata Agus saat mengevakuasi sarang tawon di Jalan Iskandar samping Hotel Avilla Pangkalan Bun, Rabu malam Kamis, 19 Mei 2020.

Ditemui secara terpisah, dr Abimanyu mengatakan, tawon yang banyak bersarang dirumah penduduk adalah tawon jenis Vespa Affinis. “Kalau tawon menyengat kepada manusia bisa menyebabkan korban mengalami alergi dengan gejala bengkak.” kata Abimanyu.

BACA JUGA:   Posyandu Aisyiah Pangkalan Bun Peduli dan Periksa Kesehatan Ibu-Ibu Lansia

Untuk menangani sengatan tawon jenis ini, lanjut dr Abimanyu bisa dengan cara kompres menggunakan es atau obat antihistamin dan corticosteroid.

“Tapi ingat jika tawon menyerang dalam jumlah banyak, si korban segera bawa ke Puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Karena Tawon jenis Vespa Affinis ini mempunyai racun sengat yang dalam, kalau jumlah tawon yang menyengatnya banyak bisa menyebabkan kematian,” ujar dr Abimanyu.
(man/beritasampit.co.id).